Berkendara di Jalan Raya Wajib Ada SIM, Orang Tua Diingatkan Tidak Bebaskan Anak Bawa Kendaraan
Kasat Lantas, Iptu Muklis Syayuti -istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja atau anak dibawah umur di Kabupaten Bengkulu Selatan masih tinggi.
Untuk mencegah agar hal itu tidak terjadi lagi, personel Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan rutin melakukan penyuluhan dan sosialisasi aturan lalu lintas ke sekolah.
BACA JUGA:Dukung Penuh Penuntasan Penerbitan Peta Desa
BACA JUGA:Pengembangan Wisata Diharapkan Dapat Mendongkrak Perekonomian Daerah
“Kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Bengkulu Selatan paling banyak melibatkan kalangan anak usia remaja yang berumur dibawa 17 tahun ke bawah. Sangat memprihatinkan,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, SIK, MH melalui Kasat Lantas, Iptu Muklis Syayuti, SH, M.Si.
Selain sosialisasi dan penyuluhan dari polisi, Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan juga berharap ada ketegasan dari pihak sekolah dan pengawasan aktif dari orang tua.
BACA JUGA:Yamaha X-Force 155 2025 Resmi Meluncur, Penantang Serius Honda Airblade 160
BACA JUGA:Honda GB500 'Hidup Kembali' dengan Performa Tangguh dan Fitur Modern yang Mengejutkan
Supaya tidak mengizinkan anak yang masih dibawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) membawa kendaraan sendiri.
“Kami sering sosialisasi ke sekolah agar tidak mengizinkan siswa yang belum punya SIM membawa kendaraan ke sekolah. Begitu juga orang tua diimbau agar jangan memberi keleluasaan bagi anak membawa kendaraan,” ujar Kasat Lantas.
BACA JUGA:Hyundai Tucson Versi Facelift Hadir di Pasar Indonesia, SUV Keluarga yang Fungsional
BACA JUGA:Temuan Baru: Rahasia di Balik Kebiasaan Minum Kopi dan Penampilan Awet Muda
Dikatakan Kasat Lantas, usia anak yang masih labil sangat rawan menimbulkan bahaya. Mereka sering membawa kendaraan dijalan umum dengan tidak menataati aturan lalu lintas, seperti kebut-kebutan tanpa menggunakan alat kelengkapan berkendara.
“Jangan sampai sudah jadi korban baru menyesal. Soalnya sudah banyak contoh kasus kecelakaan yang sampai merenggut nyawa,” tutupnya.
(yoh)