3 Bupati, 1 Mantan Bupati dan 1 ASN Bersaksi di Sidang Rohidin

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi menghadirikan lima saksi dalam kasus dugan gratifikasi mantan Gubernur Bengkulu-Icha-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Sidang kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan yang menjerat mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, mantan Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri dan mantan ajudan Rohidin, Evriansyah alias Anca, terus bergulir di Pengadilan Negeri Bengkulu.

Rabu, 2 Juli 2025, majelis hakim kembali menggelar sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Kali ini 3 bupati, 1 mantan bupati dan 1 ASN dihadirkan bersaksi di persidangan.

BACA JUGA:Perlu Ada Aturan Tegas dan Keberanian untuk Berantas Peredaran Miras

Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Paisol SH, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan 5 orang saksi.

Para saksi yakni Bupati Kepahiang Zurdinata, Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata dan Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto.

BACA JUGA:Terima Kunci Bedah Rumah Dari Kapolres Bengkulu Selatan, Rukma Ungkapkan Rasa Syukur dan Terima Kasih

Kemudian mantan Bupati Seluma Erwin Octavian serta satu orang Apaatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemprov Bengkulu, Nirwan Arifin. 

Dalam persidangan terungkap bahwa ada penyerahkan uang dari para saksi kepada calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Mulai Perbaikan Jalan Rusak

Saksi menyetor ratusan juta untuk mendapatkan rekomendasi partai. Penyerahan uang kepada Rohidin diperuntukkannya sebagai operasional Partai Golkar saat Pilkada 2024. 

Saksi Zurdinata menyerahkan Rp 500 juta, saksi Arie Septia menyerahkan Rp 200 juta, saksi Rachmat Riyanto menyerahkan Rp 500 juta dan saksi Erwin menyerahkan Rp 500 juta. 

BACA JUGA:Pengunjung Padati Arena Tabut Bengkulu

Mantan Bupati Seluma, Ervin Oktavian menyerahkan Rp 500 juta dalam bentuk dolar singapura di Jakarta. Erwin juga menyerahkan uang Rp 50 juta dan Rp 75 juta kepada lembaga survei yang ditunjuk Partai Golkar. 

"Penyerahan uang dilakukan di Jakarta. Pakai dolar itu atas inisiatif saya," kata Erwin. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan