Belum Kelar SE, Kini Penyakit Cacingan Pada Ternak Memperburuk Kondisi Peternakan

Peternak kembali dihantui penyakit kecacingan yang menyerang ternak-DOK-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Belum kelar masalah serangan virus SE atau sakit ngorok, ternak sapi dan kerbau dihantui penyakit cacingan yang kembali merebak dan memperburuk kondisi peternakan di Bengkulu Selatan.
Ini menyusul setelah sebelumnya banyak sapi mendadak mati diduga kecacingan. Akibat serangan itu, ara peternak merasa khawatir dan takut.
Mirisnya serangan cacing gelang terhadap hewan ternak sapi tidak hanya menyasar ternak yang berusia muda.
Namun ternak yang sudah berumur bahkan yang sudah beberapa kali berkembangbiak ikut terserang.

BACA JUGA:Waka dan Kasat Intelkam Polres Bengkulu Selatan Resmi Berganti

BACA JUGA:Toyota Avanza 2026 Makin Sempurna! Desain Lebih Gagah, Fitur Makin Canggih, Harga Tetap Terjangkau!

“Sapi saya alami kebutaan permanen di bagian mata kiri. Tubuhnya juga kurus, dan ketika buang air besar, ada cacing yang keluar,” ujar Sukiman (65) peternak sapi asal Desa Talang Padang.
Akibat serangan cacing, dia menyebut ternaknya tidak nafsu makan. Bahkan, ternak juga kehilangan berat badan secara drastis yang mengakibatkan lesu dan lemah. Iapun berharap segera ada solusi dari pemerintah agar hal itu dapat diatasi.

BACA JUGA:Suzuki SKYRAIDER 125 Resmi Meluncur! Skutik Sporty Cuma 14 Jutaan, Siap Saingi Honda dan Yamaha

BACA JUGA:Akhirnya Resmi Meluncur! Honda Perkenalkan The Next Honda Scoopy 150 – Desain Makin Keren dan Stylish

“Kalau dibiarkan lama-lama, nanti semakin banyak yang terserang. Kamipun belum bisa melakukan penanganan mandiri,” ujarnya.
Gunawan (54) peternak setempat juga mengaku serangan cacing kali ini betul-betul mengancam keselamatan ternak.
Bahkan Gunawan menaksir sudah puluhan ekor ternak sapi di desanya diserang cacing. Ketika diserang parasite cacing, ternak dipastikan akan lemah hingga nafsu makan berkurang drastis.
“Kalau yang berumur dibawah setahun, kebanyakan mati. Tapi kalau diatas itu, masih ada yang bertahan, tapi tubuhnya sangat kurus,” katanya.

BACA JUGA:Honda NWM125 2025 Resmi Meluncur, Skutik Neo-Retro Unik, Harga Bersahabat

BACA JUGA:Honda NWM125 2025 Resmi Meluncur, Skutik Neo-Retro Unik, Harga Bersahabat

Senada disampaikan Jeri (30) peternak asal Desa Tungkal 1, bahwa serangan cacing gelang terhadap sapi bali telah menyebabkan kebutaan permanen terhadap hewan ternak.
Ini karena kotoran mata ternak sapi semakin banyak tiap hari, hingga mata sapi tidak bisa lagi dibuka.
“Lama-lama, kalaupun sembuh sapi menjadi cacat dibagian mata. Kalau tidak, sapi bisa mati karena tidak mau makan dan minum,” jelasnya.

BACA JUGA:Mazda CX-80: SUV Baru Berdesain Sultan, Muat 7 Penumpang dan Siap Gebrak Pasar

BACA JUGA:Range Rover Velar: SUV Futuristik dengan Teknologi Otonom, Harga Menggoda!

Diapun berharap petugas PPL Dinas Pertanian Bengkulu Selatan turun tangan. Jika tidak, maka akan semakin banyak ternak mati dan menimbulkan kerugian terharap peterenak.
“Kami belum tahu cara mengobatinya, kalau PPL jelas mereka tahu. Makanya kami butuh mereka turun langsung,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, pihak kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan akan langsung terjun ke lapangan.

BACA JUGA:Mobil Keluarga Paling Dicari, Budget Rp 40–60 Jutaan, Perawatan Gampang, Sparepart Mudah Ditemukan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan