Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur

Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur -istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh : Ustaz Liza Wahyuninto, M.HI

Idul Adha merupakan momentum memperkuat keimanan dan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah swt. Pada Idul Adha, kita diajak untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan ketundukan Nabi Ismail sebagai bentuk ketaatan yang sempurna.

Ibadah kurban menjadi simbol pengorbanan dan solidaritas sosial. Melalui Idul Adha, umat diingatkan untuk terus meningkatkan kualitas ibadah, mempererat silaturahmi, dan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan penuh keimanan, keikhlasan, dan rasa syukur.   

Teks khutbah Jumat ini berjudul "Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur". 

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang telah dilimpahkan, termasuk nikmat umur panjang dan kesehatan.

Berkat karunia-Nya, pada hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan salah satu kewajiban utama sebagai Muslim, yakni shalat Jumat secara berjamaah.   

Selain itu, nikmat panjang umur juga kita rasakan ketika saat ini kita tengah bersiap memasuki bulan Dzulhijjah—bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, di mana kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.   

Nikmat-nikmat ini sudah sepantasnya kita syukuri dengan sepenuh hati. Lebih dari itu, datangnya bulan Dzulhijjah harus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt.

Sebab, dalam bulan ini terdapat dua ibadah utama yang sangat mulia dan identik dengan Idul Adha, yaitu menyembelih hewan kurban dan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Kedua ibadah ini merupakan wujud konkret dari rasa syukur dan penghambaan kita kepada Allah.   

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah Ibadah kurban dan haji tidak bisa dipisahkan dari Hari Raya Idul Adha. Keduanya bukan hanya membutuhkan niat atau kemauan, tetapi juga perjuangan.

Mengapa? karena kita semua tahu bahwa saat ingin melaksanakan ibadah haji dan kurban, kita harus mengeluarkan harta kita untuk melaksanakannya.   

Diperlukan dana yang tidak sedikit untuk melakukan ibadah haji. Hal ini disebabkan oleh jauhnya jarak antara negeri kita dan Kota Suci Makkah. Puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah harus dipersiapkan untuk dapat berhaji ke Tanah Suci.

Selain itu, kita juga perlu menyiapkan dana untuk keluarga atau orang-orang yang kita tinggalkan selama menjalankan rukun Islam yang kelima ini.   

Tentunya, hal ini bukanlah perkara mudah bagi setiap kita, karena tidak semua diberikan kemampuan finansial. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan