Harga TBS Kembali Turun, di Tingkat Petani Hanya Rp2200 per Kg

ANTRE: Terlihat kendaraan pengangkut TBS sawit saat akan masuk ke dalam areal pabrik-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Sempat melonjak Rp2500 per kilogram sepekan yang lalu. Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kini kembali turun.
Bahkan harga jual di tingkat petani hanya Rp2200 per kilogram, turun Rp300 per Kg.
Melihat kondisi tersebut, para petani mulai khawatir. Padahal petani sebelumnya sudah semangat kembali mengelola lahan sawit karena didorong harga yang mahal.
Kepala Staf TU PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS) Softjan Tjiawi membenarkan jika kembali terjadi penurunan harga beli TBS ditingkat pabrik.

BACA JUGA:Penerangan Jalan di Wilayah Bengkulu Selatan Masih Minim

BACA JUGA:4 Mobil Bekas Mewah di Bawah Rp 60 Juta, Siapapun yang Pakai Seraya Orang Kaya

Dirinya mengaku penurunan harga karena bergeraknya harga CPO ke level bawah yang mengikuti kurs dollar perbandingan rupiah.
“Jadi memang harga TBS khususnya hasil olahan CPO tidak stagnan. Ada kalanya berubahnya harian, makanya kami sebagai pengelola TBS harus menyesuaikan,” ujarnya.

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova 2025 Resmi Hadir dengan Desain Futuristik dan Teknologi Hybrid

BACA JUGA:Mobil MPV Rasa Toyota Alphard, Harga Cuma Setara LCGC! Ini 4 Pilihannya

Lanjut Softjan, naik turun harga sebetulnya hal biasa. Namun, tetap ada harga minimal yang menjadi acuan pihaknya.
Selain itu, pihak pabrik juga tidak berani mengambil kesimpulan sendiri tanpa petunjuk dari pemerintah.
“Memang pemerintah menetapkan harga terendah, tapi kami juga butuh pertimbangan ketiga harga CPO betul-betul anjlok. Jangan sampai nanti terjadi ketimpangan berlebih,” katanya.

BACA JUGA:Mazda BT-50 Pangolin 2025 Hadir Eksterior Lebih Mencolok dan Tajam, Ada 2 Varian dan 6 Pilihan Warna

BACA JUGA:Suzuki Minibus 2025! Kendaraan Kecil Tawarkan Solusi Besar Untuk Mobilitas perkotaan Dan Kebutuhan Bisnis

Sementara itu, Rudi (45) salah seorang pengepul TBS menyebut pihakya tetap mengikuti patokan harga beli di pabrik ketika akan membeli TBS petani.
Hal itu tak lain agar sirkulasi keuangan pihaknya tetap terjaga. Jika dipaksakan membeli TBS dengan selisih harga sangat tipis dengan pabrik, maka pengepul bakal merugi.

BACA JUGA:Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0408 Bengkulu Selatan Aktif Komsos Dengan Kaum Ibu

BACA JUGA:Anggota Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0408 Bengkulu Selatan Bantu Warga Bersihkan Kebun Sawit

“Di pabrik itu ada potongan tertentu, mulai dari kondisi TBS, sampah san kadar air. Semakin banyak potongan, maka semakin besar pula potensi kerugian pengepul,” pungkasnya.

(rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan