3 Jenis Padi Unggul yang Cocok Ditanam Musim Kemarau atau Pada Musim Tanam Kedua

Penampakan buah padi yang direkomendasikan untuk musim tanam kedua tahun 2025-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Pada musim tanam padi kedua biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani harus memilih benih padi unggul yang tepat.

Salah satu kunci sukses dalam budidaya padi adalah memilih benih unggul yang berpotensi menghasilkan panen tinggi.

Pada musim kemarau, petani harus memilih benih padi yang toleran terhadap kekurangan air. Terutama petani yang menggarap lahan sawah tadah hujan.

BACA JUGA:Padi SR P08 UG, Padi Galur Umur Genjah dengan Hasil Melimpah

Berikut ini 3 jenis padi unggul yang cocok ditanam musim kemarau atau musim tanam kedua tahun 2025:

1. Padi Ciputri (Ciherang Malai Panjang)

Padi Ciputri merupakan jenis padi cerang yang berasal dari Majalengka. Padi ini dikembangkan oleh seorang pengamat pertanian yang bernama Roni.

Meski bukan varietas baru, padi ini memiliki potensi panen tinggi, bahkan bisa mencapai 12 ton per hektar. Selain itu, perawatannya pun mudah.

BACA JUGA:Keunggulan Padi CL MAS, Anakan Banyak dan Hasil Melimpah

Padi ini memiliki usia pendek, pada usia 85 – 90 hari (lebih cepat jika ditanam saat kemarau) padi ini sudah bisa dipanen.

Tinggi tanaman sekitar 90–110 cm, batang besar dan tahan rebah.

Jumlah anakan produktif 20–50 per rumpun, daun tegak, ramping, warna hijau tua saat generatif.

Bulir per malai mencapai 200–350, bentuk ramping mirip Ciherang, gabah kulit tipis, disukai tengkulak dan petani karena hasil maksimal.

BACA JUGA:Kelebihan Padi Galur Sedayu Hingga Banyak Ditanam Petani

2. Padi PMJ 01 (Padi Malai Jumbo)

Varietas asal Lamongan, Jawa Timur ini sangat populer karena potensi hasil tinggi dan perawatannya yang mudah.

Cocok untuk sawah irigasi dan pemanenan manual karena gabahnya mudah rontok.

Usia panen sekitar 80–85 hari, tinggi tanaman sekitar 100 cm dengan batang tegak, daun bendera sudung.

Bulir per malai mencapai 300–500, potensi hasil panen mencapai 10–12 ton per hektar.

Jumlah anakan produktif 20–25 per rumpun, dengan bulir padat dan panjang, serta daya tumbuh yang kuat, PMJ01 menjadi favorit banyak petani.

BACA JUGA:Wajar Jadi Buruan Petani, Ternyata Ini Kelebihan dan Kekurangan Padi AGT 33

3. Padi Inpari 32 PD Jumbo Cap Kerbau Emas

Merupakan turunan dari Inpari 32 HDB, padi ini dikembangkan di Cirebon dan dikenal tahan rebah serta tahan terhadap hama seperti wereng dan penyakit seperti kresek.

Tinggi tanaman sekitar 85 cm, batang besar dan kokoh (PD = Percaya Diri), jumlah anakan produktif: 25–35 per rumpun.

Bulir per malai mencapai 250–300, dengan pengisian bulir hingga pangkal.

Hasil panen bisa mencapai 11 ton per hektar, bentuk gabah ramping, kuning bersih, beras bening, nasi pulen.

Padi ini cocok untuk daerah yang menginginkan varietas tahan banting namun hasil tinggi. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan