Wajar Jadi Buruan Petani, Ternyata Ini Kelebihan dan Kekurangan Padi AGT 33
Penampakan padi AGT-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Sejak tahun 2024 benih padi AGT 33 menjadi buruan para petani. Banyak petani di Indonesia ingin menanam padi ini karena dinilai memiliki keunggulan yang luar biasa.
Selain tahan terhadap serangan hama dan penyakit, padi ini memiliki produktivitas tinggi.
Berikut ini sederet keunggulan padi AGT 33:
Umur tanaman 85–90 hari setelah tanam
Jumlah anakan 25–30 batang per rumpun
Tinggi tanaman 100–110 cm
Jumlah bulir per malai 300–500 bulir
Potensi hasil 8–11 ton per hektar
Karakteristik nasi pulen dan wangi
BACA JUGA:Kelemahan Padi Inpari 32 Belum Banyak Diketahui Petani
Walaupun memiliki banyak keunggulan, namun padi ini juga memiliki kelemahan, diantaranya:
Pengisian bulir kurang maksimal di bagian atas malai, sehingga diperlukan tambahan nutrisi, terutama kalium, pada fase generatif agar pengisian bulir sampai ke ujung malai bisa optimal.
Penanaman harus benih muda, idealnya benih ditanam saat berumur maksimal 17 hari setelah semai. Kalau benihnya sudah terlalu tua, jumlah anakan akan berkurang drastis.
BACA JUGA:6 Langkah Penting Yang Harus Dilakukan Petani Agar Anakan Produktif Tanaman Padi Tumbuh Maksimal
Daun cukup lebar dan anakan banyak, memang mendukung hasil tinggi, tapi juga membuat tanaman agak rawan jika tidak dirawat dengan baik, terutama saat fase pemupukan dan pengendalian hama.
Rentan terhadap hama tikus dan rawan serangan penggerek batang dan wereng batang cokelat. (**)