6 Langkah Penting Yang Harus Dilakukan Petani Agar Anakan Produktif Tanaman Padi Tumbuh Maksimal
Tanaman padi anakan banyak-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Rumus utama agar hasil panen tanaman padi melimpah adalah jumlah batang pada setiap rumpun banyak.
Semakin banyak jumlah batang padi, maka banyak pula jumlah malai yang dihasilkan.
Untuk memperbanyak anakan padi produktif tentu petani harus bisa merangsang pertumbuhan padi pada masa vegetatif.
Semakin subur tanaman, maka potensi menghasilkan anakan produktif akan semakin besar.
BACA JUGA:Benih Padi Hibrida Unggulan: Supadi 56, Malai Panjang Anakan Banyak
Berikut ini 6 langkah yang harus dilakukan petani agar tanaman padi menghasilkan anakan produktif dalam jumlah besar:
Langkah pertama gunakan benih muda, benih padi biasanya dipindahkan pada usia 15–22 hari, bahkan lebih.
Padahal, untuk hasil optimal, sebaiknya benih dipindahkan pada usia 15 hari. Dengan usia tersebut, fase vegetatif tanaman akan lebih panjang (sekitar 45 hari), sehingga peluang menghasilkan anakan lebih banyak.
Sementara benih yang dipindah di usia 20 hari ke atas, biasanya hanya memiliki fase vegetatif sekitar 35 hari, sehingga potensi anakannya lebih sedikit.
BACA JUGA:Rahasia Memperbanyak Anakan Padi Hingga 40–50 Batang per Rumpun dengan Modal Kecil
Langkah kedua yakni jumlah benih yang ditanam setiap rumpun harus diperhatikan. Tanamlah 2 – 3 batang benih per rumpun. Jika terlalu banyak (misalnya 5–7 batang), bagian tengah rumpun cenderung tidak menghasilkan anakan karena terhambat cahaya dan ruang tumbuh.
Menanam sedikit tapi tepat justru lebih efektif untuk memaksimalkan pertumbuhan anakan.
Langkah ketiga kedalaman penanaman tanam benih, sebaiknya ditanam dengan kedalaman sekitar 2 cm.
Kedalaman ini memungkinkan akar baru tumbuh lebih cepat karena mendapatkan cukup oksigen.
Jika terlalu dalam, akar akan lambat tumbuh karena kekurangan oksigen, sehingga anakan juga lambat muncul.
BACA JUGA:Tiga Jenis Padi Lokal Malai Panjang Yang Mendapat Julukan Padi 1000 Bulir
Langkah keempat jarak tanam. Jarak tanam yang tepat sangat penting, terutama untuk metode pindah tanam.
Direkomendasikan menggunakan pola Jajar Legowo 2:1 atau 4:1, agar tanaman mendapatkan cukup cahaya dan sirkulasi udara, yang sangat mendukung pertumbuhan anakan.
Langkah kelima pengairan setelah pindah tanam, segera buang air dari lahan. Jangan digenangi terus-menerus karena akan menghambat pertumbuhan akar baru.
Biarkan tanah dalam kondisi macak-macak (lembab tapi tidak tergenang), agar oksigen bisa masuk dan akar cepat berkembang.
BACA JUGA:Rahasia Membuat Anakan padi 3 Kali Lebih Banyak, Hasil Dipastikan Melimpah
Langkah terakhir pemupukan fase vegetatif, gunakan pupuk dengan kandungan amonium (NH4+) dan fosfat tinggi.
Sebelum tanam, bisa ditebar pupuk SP36 atau TSP karena bersifat lambat larut.
Hal ini akan mendukung pembentukan akar dan anakan baru secara optimal. Tambahan silika atau zolit juga dapat memperkuat pertumbuhan tanaman.
Masa vegetatif (0–35 hari) adalah waktu emas pembentukan anakan.
BACA JUGA:9 Cara Efektif Memperbanyak Anakan Padi, Pertumbuhan Merata dan Semuanya Produktif
Untuk varietas padi berumur pendek (<90 hari), pembentukan anakan optimal hanya sampai 25–30 hari.
Jika pada usia 35 hari tanaman sudah memiliki 40–60 anakan, potensi hasil tinggi sangat besar.
Jangan menambah pupuk nitrogen berbentuk amonium (seperti urea atau ponska) saat masa transisi ke generatif (sekitar 35–45 hari).
Karena ini bisa menghambat pembungaan dan menyebabkan malai keluar tidak serentak. Sebaiknya gunakan nitrogen dalam bentuk nitrat, agar tanaman lebih fokus ke fase generatif dan pembungaan berjalan optimal. (**)