BMKG: Musim Kemarau Tahun 2025 Diprediksi Lebih Pendek dari Biasanya, Petani Tak Perlu Cemas

BMKG prediksi gempa besar ancam indonesia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2025 akan berlangsung lebih singkat dibandingkan musim kemarau pada umumnya.

Prediksi ini didasarkan pada hasil analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan hingga pertengahan April 2025.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan mulai berlangsung pada bulan April, dengan intensitas yang akan meningkat pada Mei dan Juni.

BACA JUGA:Keunggulan Padi Galur Nusantara, Usia Panen, Jumlah Anakan dan Ketahanan

Selama periode tersebut, wilayah terdampak akan semakin meluas, mencakup sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.

Puncak musim kemarau sendiri diperkirakan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2025.

Dampak Musim Kemarau yang Lebih Singkat

Direktur Informasi Perubahan Iklim BMKG, Afahri Rajab, menyampaikan bahwa musim kemarau yang lebih singkat ini dapat membawa dampak positif maupun negatif.

BACA JUGA:3 Langkah Jitu Merawat tanaman Padi Pada Fase Generatif Agar Malai Panjang dan Bulir Berenas

Musim tanam bisa berlangsung lebih dari satu kali dalam setahun, karena curah hujan tahunan lebih tinggi dari biasanya. Sehingga petani lebih leluasa menggarap sawahnya terutama petani yang mengolah lahan tadah hujan.

Risiko gagal panen lebih rendah karena tanaman padi tidak akan mengalami kekeringan berkepanjangan.

Dampak lainnya kualitas udara lebih baik jika kemarau disertai hujan, maka polusi dan debu dapat ditekan serta risiko kebakaran hutan dan lahan lebih rendah.

BACA JUGA:Cara Membuat Racikan Pengusir Hama dan Nutrisi Pada Tanaman Padi, Ramah Lingkungan dan Meningkatkan Hasil

Namun tetap ada dampak negatifnya bagi petani, musim kemarau yang singkat dapat memicu perkembangan hama meningkat.

Kondisi lembab mempercepat pertumbuhan hama yang merusak tanaman.

Pengeringan lahan pertanian khususnya tanaman padi tidak bisa maksimal. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan