Memperkokoh Tali Persaudaraan di Hari Raya Idul Fitri
Memperkokoh Tali Persaudaraan di Hari Raya Idul Fitri-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Oleh : Dr. KH. Abdullah Munir, M.Pd
Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id yang Berbahagia Marilah dalam kesempatan mengawali bulan Syawal 1446 H/2025 M ini, kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SAW. dengan senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala larangan-Nya.
Limpahan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita sehingga pada kesempatan idul fitri kali kita bisa merasakan nikmatnya hidup, sehat dan konsisten dalam keimanan dan keislaman kita.
Syukur pula kita panjatkan kepada-Nya yang telah menakdirkan kita hidup di Indonesia, negeri yang aman, damai, sentausa dengan bangsanya yang murah senyum, penuh kasih, toleran dan mengutamakan persatuan serta persaudaraan.
Salawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah mengajari kita bahwa kita semua, sesama muslim adalah bersaudara.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah Syawal adalah bulan bahagia, gembira, dan bersama. Ketiga hal tersebut hanya akan terwujud apabila kita mengutamakan rasa persaudaraan, kekeluargaan dan saling peduli.
Setelah selama bulan Ramadhan kita dilatih untuk menahan diri, maka Idul Fitri menjadi identitas kemenangan umat Islam setelah berhasil lulus dari ujian pengekangan hawa nafsu.
Sungguh Maha Benar Allah yang telah mensyariatkan zakat fitrah di penghujung bulan Ramadhan sebagai bentuk amalan sosial kita setelah sebulan kita berfokus beribadah kepada Allah SWT.
ini tentunya merupakan pelajaran berharga bahwa persaudaraan merupakan hal yang teramat penting bagi setiap pribadi muslim. Allah SAW. telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat," Imam Asy Syaukani dalam kitab Tafsir Fathul Qadir, menjelaskan bahwa ayat ini mengajarkan pada kita pentingnya hidup damai yang dititikberatkan pada asal usul keimanan. Jika pun ada perselisihan, maka harus dicari solusi terbaik mendamaikan keduanya.
Jangan sampai ada darah yang mengalir atau pembunuhan, sebab akan dihukumi kafir jika ada orang Islam yang membunuh orang Islam lainnya. Lebih lanjut, dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, Imam Fahruddin Ar Razi juga memberikan penjelasan bahwa ayat di atas merupakan petunjuk tentang pentingnya kehidupan damai.
Hal yang paling utama dalam hidup adalah persaudaraan, bukan dengan saling membunuh dan perang.
Sebab awal mula dari perang adalah fitnah dan tidak saling memahami perbedaan. Maka kehidupan damai itu menjadi sebuah jalan hidup yang paling baik. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah Ajaran Islam menitikberatkan pada persoalan persatuan umat.
Hal ini bisa kita simak dalam teladan yang sudah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. ketika tiba di Madinah, selain membangun masjid, beliau juga ?mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, dan mendamaikan suku Aus ?dan Khazraj. ? Dalam bahasa Arab, persaudaraan disebut dengan istilah ukhuwah yang berasal dari kata “akh” yang artinya ialah kebersamaan.