Revitalisasi Tebat Niniak Tertunda, Ratusan Hektar Sawah dan Perkebunan Kian Terancam
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Upaya Pemkab Bengkulu Selatan untuk melakukan pembenahan menyeluruh sistem irigasi pertanian dan dukungan terhadap perkebunan di Kecamatan Pino Raya melalui program revitalisasi Tebat Niniak di Dusun Padang Lakaran Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya harus tertunda.
Padahal sebelumnya rancangan revitalisasi Tebat Niniak sudah masuk dalam target program strategis daerah (PSD) 2025 melalui anggaran DAK.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Janjikan 14 Ambulance Untuk Kabupaten Seluma
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengaku sebelumnya tim Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan sudah bekerja keras dalam menyiapkan sejumlah berkas dan data pendukung agar pembangunan ini lancar.
Hanya saja, karena ada kebijakan refocusing anggaran oleh Pemerintah Pusat, seluruh rangkaian proyek fisik harus terhenti dan ditunda tahun selanjutnya.
BACA JUGA:Takaran MinyaKita Normal, Tapi Harga Tak Sesuai HET
“Jadi ketika Tebat Niniak ini sudah direvitalisasi, akan banyak dampak positif yang didapat. Paling utama itu akan menjadi sumber induk irigasi ratusan hektar sawah di beberapa desa penyangga yang selama ini memang terkendala air. Namun ini belum bisa diupayakan secepatnya, karena anggaran untuk ini belum tersedia,” ujarnya.
Lebih lanjut Gusnan menyebutkan bahwa tidak ada niat pemerintah untuk membatasi kegiatan yang telah direncanakan.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Rp 500 Miliar Untuk Bangun Infrastruktur
Bahkan melalui kajian mendalam tim teknis Bappeda, bahwa peluang terbesar jika sudah dilakukan revitalisasi menyeluruh Tebat Niniak, maka petani tidak akan sulit lagi mengelola lahan perkebunan.
Termasuk warga yang ingin mengembangkan ikan kolam budidaya, sumber air tinggal di ambil di Tebat Niniak.
BACA JUGA:Pertumbuhan Penerimaan Pajak Provinsi Bengkulu Capai 10 Persen
“Makanya masyarakat kami minta bersabar dulu, kami inginnya proyek ini terealisasi. Namun badai yang menerpa tentu tak bisa diprediksi. Kamipun bingung untuk merealisasikn program lain yang juga menjadi kepentingan masyarakat,” imbuh Gusnan.
Hanya saja, dirinya berjanji bahwa proyek tersebut tetap akan diupayakan secara maksimal. Gusnan melalui tim Bappeda dan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan akan kembali melakukan lobi ke pusat agar Tebat Niniak bisa menjadi jantung pengairan lahan di Pino Raya.