5 Cara Agar Tanaman Padi Terhindar Dari Serangan Beluk, Bulir Lebat dan Berbobot
Penampakan tanaman padi yang terhindar dari serangan beluk-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Serangan beluk sangat menjengkelkan, tanaman padi yang sudah dipelihara selama berbulan bulan oleh petani tidak bisa menghasilkan beras akibat serangan beluk.
Namun serangan beluk ini bisa diantisipasi dan dicegah menggunakan insektisida.
Ada dua jenis insektisida yang bisa digunakan untuk mengatasi serangan beluk ini, ada insektisida cair dan insektisida padat.
BACA JUGA:7 Langkah Membuat Benih Padi Sendiri, Tetap Unggul dan Hasil Tinggi
Berikut adalah lima cara untuk mencegah serangan beluk pada malai padi:
1. Aplikasikan Insektisida Furadan (Karbon Furan 3%)
Insektisida Furadan sangat efektif untuk mengatasi hama penggerek batang yang bisa menjadi penyebab utama beluk pada padi.
Pada usia padi 30 HST, aplikasikan 8 bungkus Furadan per hektar dan campurkan dengan pupuk agar penaburan lebih mudah.
Pengendalian penggerek batang sejak dini akan mencegah perkembangan biaknya, sehingga pada saat padi keluar malai, hama tidak akan menyerang banyak padi.
BACA JUGA:Padi Ciherang Tumbuh Subur Di Bengkulu Selatan, Hasil Panen Perhektar 6 Ton Lebih
2. Insektisida Karbon Sulfan (Marsal)
Pada usia 30 HST, aplikasi insektisida dengan bahan aktif karbon sulfan seperti Marsal sangat efektif untuk mengendalikan tiga jenis hama sekaligus yakni wereng, penggerek batang, dan Walang Sangit.
Kombinasi antara Furadan dan Marsal membantu untuk menanggulangi hama-hama yang resisten, dan aplikasi insektisida ini perlu dilakukan dengan menyemprotkan secara merata pada tanaman padi.
3. Insektisida Abamektin (Sentamex)
Pada usia 40 HST, berikan insektisida dengan bahan aktif abamektin, seperti Sentamex.
Kandungan abamektin 36 gr/liter sangat efektif untuk mencegah perkembangan biak hama penggerek batang, terutama pada masa transisi dari telur menjadi ulat.
Aplikasi insektisida ini juga dapat membantu mencegah hama Walang Sangit dan penggerek batang yang bisa merusak malai pada padi.
BACA JUGA:3 Langkah Yang Harus Dilakukan Oleh Petani Agar Padi Cepat Panen dan Matang Serempak
4. Insektisida Berbahan Aktif Dimethoate (Nara Hipo)
Pada usia 50 HST, insektisida yang mengandung bahan aktif dimethoate, seperti Nara Hipo, sangat baik untuk kombinasi perlindungan padi.
Dimethoate membantu mengendalikan hama pada tahap kepompong dan larva, sehingga padi tetap terlindungi dari serangan penggerek batang yang dapat merusak kualitas bulir padi.
Aplikasikan sekitar 100 ml per hektar untuk hasil yang maksimal.
BACA JUGA:Padi GHG 02 Umur Genjah, Hasil Melimpah, Lebih Unggul Dari Inpari 32
5. Kombinasi Insektisida pada Usia 60 HST
Pada usia padi 60 HST, ini adalah masa-masa kritis saat padi mulai mengeluarkan malai. Gunakan kombinasi insektisida antara bahan aktif dimethoate dan abamektin.
Aplikasikan dengan dosis yang lebih tinggi untuk memastikan perlindungan maksimal terhadap padi.
Dimethoate dengan kandungan 525 gr/liter dan abamektin 37 gr/liter sangat efektif untuk melindungi malai padi dari serangan beluk, dan memastikan hasil panen yang lebih baik dan berkualitas.
Dengan mengikuti lima cara ini, mulai dari usia 30 HST hingga 60 HST, kita bisa mencegah serangan beluk dan memastikan malai padi tetap sehat dan produktif.
Pengendalian hama sejak dini sangat penting untuk hasil panen yang maksimal dan bulir padi yang berbobot lebat. (**)