4 Padi Lokal Indonesia Bisa Mengalahkan Padi Is Nuklir Impor Dari Malaysia
Salah satu padi unggul lokal Indonesia yang bisa mengalahkan padi impor-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Di Indonesia ada varietas padi impor dari luar negeri yang bisa tumbuh subur dan memberikan hasil melimpah.
Padi itu bernama Is Nuklir yang berasal dari Malaysia. Padi ini mampu beradaptasi dengan cepat di Indonesia.
Padi ini termasuk padi genjah dengan umur singkat yaitu sekitar 85 hari setelah tanam.
Padi ini termasuk jenis aromatik yang memiliki aroma khas, dengan tinggi tanaman sekitar 80–90 cm, jadi tidak terlalu tinggi dan tidak mudah roboh.
BACA JUGA:Benih Padi Malai Panjang Terbaru Cocok Ditanam Pada Musim Hujan
Setiap malai memiliki 310 butir bulir, dengan jumlah anakan produktif mencapai 26 per rumpunnya.
Padi ini juga tahan terhadap penyakit blas (serangan bakteri), dan potensi hasilnya bisa mencapai 9–10 ton per hektar.
Karena keunggulannya itu, padi Is Nuklir banyak dikembangkan oleh petani tanah air.
Namun jangan salah, walaupun padi Impor dari Malaysia ini disebut sebut unggul dan potensi hasil melimpah, tetapi ada 4 varietas padi lokal Indonesia yang bisa mengalahkan padi asal malaysia tersebut, ini daftarnya:
BACA JUGA:Padi Lokal Ini Kalahkan padi Hibrida, Solusi Benih Padi Hasil Melimpah
1. Padi Ciherang 02
Padi ini memiliki umur genjah, sekitar 95 hari setelah tanam, dan memiliki malai yang panjang, bisa mencapai 30-37 cm.
Jumlah bulir per malai bisa mencapai 400 butir, dan tinggi tanaman sekitar 100 cm.
Padi ini menghasilkan 30–40 anakan produktif per rumpun. Warna gabahnya kuning, dan beras yang dihasilkan berwarna putih bersih tanpa kapur.
Potensi hasilnya bisa mencapai 12 ton per hektar, dan rasanya pulen.
Selain itu, perawatan padi Ciherang 02 sangat mudah karena tahan terhadap tanah asam, kekeringan, dan genangan air.
Padi ini juga tahan terhadap hama seperti burung, penyakit batang cokelat, dan PLB (kresek).
Padi Ciherang 02 juga cocok ditanam pada musim pertama, kedua, atau ketiga. Batangnya kuat dan kokoh, sehingga tidak mudah roboh.
Selain itu, bobot per 1000 bulirnya cukup tinggi, mencapai 33 gram. Jadi, padi ini bisa menjadi pilihan unggul untuk tahun 2025.
BACA JUGA:Lebih Unggul dari Inpari 32, 8 Benih Padi Pendatang Baru Rekomendasi Para Petani Indonesia
2. Padi HMS 700
Padi ini memiliki umur panen sekitar 90 hari setelah tanam, dan tinggi tanaman mencapai 120 cm. Padi HMS 700 terkenal tahan terhadap rebah dan memiliki jumlah anakan per rumpun sebanyak 15–20 batang.
Bulirnya cukup banyak, sekitar 400–500 butir per malai, dengan gabah yang berwarna kuning bersih.
Rasa nasi yang dihasilkan sangat pulen. Potensi hasilnya cukup tinggi, bisa mencapai 14 ton per hektar, dengan rata-rata hasil di lapangan mencapai 12 ton per hektar.
BACA JUGA:Benih Padi Genjah yang Ditunggu Akhirnya Hadir, Solusi Tepat Bagi Petani yang Ingin Panen Lebih Awal
3. Padi Ngaos Mawar
Padi lokal ini berasal dari Ciamis, dengan keunggulan utama pada produksi yang sangat tinggi, bahkan melebihi padi Impari 32.
Padi ini juga tahan terhadap kerobohan dan hama batang cokelat. Ngaos Mawar memiliki bulir yang besar dan panjang, serta memiliki aroma yang khas dan rasa yang enak.
Beras dari padi ini sangat disukai oleh para konsumen. Selain itu, tanaman ini juga memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit.
BACA JUGA:Benih Padi Berkualitas Tinggi, Umur Genjah, Hasil Melimpah, Ini Varietasnya
4. Padi Imbrida C2
Padi lokal ini berasal dari Medan, dan hasilnya sangat memuaskan saat ditanam di Jawa Barat.
Potensi produksi padi Imbrida C2 bisa mencapai 9,8 ton per hektar, dengan kematangan yang serempak dan pengisian bulir sampai ke punduk.
Malai padi ini cukup panjang, dan gabahnya berwarna kuning bersih. Rasa nasi dari padi Imbrida C2 sangat pulen dan enak.
Padi ini juga mudah dalam perawatan, dengan umur tanaman 90–95 hari setelah tanam. (**)