Sekolah Dilarang Tahan Ijazah Siswa dan Jual Buku LKS

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengeluarkan instruksi kepada sekolah-sekolah di bawah naungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, termasuk SMA, SMK, dan SLB, dilarang menahan ijazah siswa dengan alasan apa pun.

Instruksi ini tertuang dalam Surat Instruksi Gubernur Bengkulu Nomor 900/010/DIKBUD/2025.

BACA JUGA:Pemerintah Jamin Elpiji Bersubsidi Aman Jelang Ramadhan, Benarkah?

Selain larangan menahan ijazah, ada dua instruksi lainnya yakni sekolah tidak boleh melarang Siswa/i untuk mengikuti Asesmen Sumatif Tengah Semester, Akhir Semester, Sumatif Akhir Semester 6 dan Ujian Kompetensi Keahlian dengan alasan apapun.

Terakhir sekolah tidak boleh menjual buku mata pelajaran dan buku Lembar Kerja Siswa (LKS). 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman mengatakan, intruksi itu telah disampaikan kepada satuan pendidikan.

"Instruksi ini sudah kita sebarkan ke seluruh satuan pendidikan dan akan dievaluasi berjalan atau tidak," kata Sadiriman, Minggu (23/2).

BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Satpol PP Kaur Akan Tertibkan Tempat Hiburan

Saidirman mengatakan, sejauh ini sudah ada sekolah yang menindaklanjuti atau memberitahu ke wali siswa. Surat itu sudah diteruskan kepada kepala sekolah dan ditindaklanjuti ke wali murid. 

"Mudah - mudahan hal ini berjalan dengan baik dan harus tersebar kepada seluruh masyarakat," kata Saidirman.

Terkait uang komite, Saidirman mengatakan akan dilakukan pengkajian ulang. Uang komite digunakan untuk penambahan biaya operasional sekolah.

Ketika biaya operasional sekolah dari pemerintah pusat sudah mencukupi untuk proses kegiatan belajar mengajar dan operasional sekolah, hal ini akan ditiadakan.

BACA JUGA:Harga Getah Karet Naik, Petani di Kaur Kembali Merawat Kebun Karetnya

"Namun ketika ini masih kurang maka akan kita kaji ulang," demikian Saidirman. (cia)