Polisi Usut Dugaan Penipuan Study Tour Mahasiswa Unihaz, Kerugian Hingga Rp531 Juta

Ilustrasi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Raktor Unihaz Bengkulu, Dr Arifa Hidayati SE MM mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan terkait nasib mahasiswa yang gagal berangkat study tour.
Pasalnya dari Fakultas Hukum belum menyerahkan laporan dan klarifikasi kepada rektor. Namun pihak rektorat akan membentuk tim investigasi yang bertugas memantau kegiatan tersebut.
"Dari sini nantinya akan ada keputusan - keputusan itu akan kita keluarkan," kata Arifa.
Arifa mengaku prihatin dengan adanya kejadian ini. Kasus ini pastinya berdampak secara psikis terhadap para mahasiswa.
Menurutnya, kegiatan study tour tersebut merupakan agenda tahunan dan ada didalam kurikulum fakultas Hukum. Kejadian gagal berangkatkan mahasiswa ini juga merupakan yang pertama kali.
BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Bupati-Wabup Seluma Terpilih Ikuti Gladi Resik di Monas
"Kita berupaya semuanya terselesaikan," katanya. Sebelumnya sebanyak 80 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Prof Dr Hazairin diduga menjadi korban penipuan perusahaan agen travel perjalanan LBN.
Para mahasiwa dijanjikan akan berangkat menggunakan pesawat Lion Air pukul 07.00 WIB. Tetapi sampai siang, mereka tak kunjung berangkat. Kasus ini oleh pihak kampus kemudian dilaporkan ke polisi. (cia)