Begini Kronologis Lengkap dan Motif Tragedi Maut Tempat Tongkrongan di Bengkulu Selatan

TUNJUKKAN: Wakapolres Bengkulu Selatan menunjukkan senjata tajam yang digunakan tersangka menikam korban-Gio-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Polres Bengkulu Selatan akhirnya mengungkap kronologis lengkap dan motif tragedi pertumpahan darah yang terjadi di warung manisan tempat tongkrongan remaja di Jalan Serma Jafar Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan pada Senin, 13 Januari 2025 lalu.

Tragedi yang menewaskan Boni Satria (21), warga Jalan Kemas Jamaludin Kecamatan Pasar Manna itu ternyata dipicu persoalan yang sepele.

BACA JUGA:Harga Telur di Kabupaten Seluma Masih Tinggi

Pada hari kejadian, sekitar pukul 14.21 WIB korban dijemput oleh temannya yang bernama Ab di rumahnya untuk menemui El yang berada di warung manisan “NYA”, TKP kejadian tersebut.

Sesampainya di warung tersebut, korban ditemui El yang mengatakan kalau korban diajak berkelahi oleh seseorang berinisil Ra. Kemudian terjadi mulut antara korban dan Ra.

BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Mantan Kades Gunung Kaya Dituntut 3 Tahun Penjara

Setelah itu tersangka berinisial RIAJ alias Ab mengeluarkan senjata tajam yang diselipkan di pinggangnya, dan ingin menusuk korban.

Melihat Ab mengeluarkan senjata tajam, korban pun mundur ke arah tersangka berinisial RR alias Ra.

Kemudian Ra langsung menikah korban menggunakan senjata tajam berbentuk keris. Tikaman itu mengenai dada sebelah kiri korban. Korban pun langsung bersimbah darah dan terkapar di TKP.

BACA JUGA:DPRD dan Pemkab Seluma Sepakati Bahas 5 Raperda di Tahun 2025 Ini

Melihat korban yang terkapar, pelaku dan beberapa saksi langsung kabur meninggalkan TKP. Sedangkan korban dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya.

Tapi takdir berkata lain. Nyawa korban tidak bisa diselamatkan, hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir.

BACA JUGA:Kaur Optimis Raih Predikat KLA Nindya

Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Rahmat Hadi Fitrianto, SH, SIK didampingi Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Akhyar Anugerah, M.H mengatakan, perselisihan antara korban dan kedua pelaku murni karena ketersinggungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan