Manfaat Hidup Hemat Menurut Ajaran Islam
PENGASUH: Ustaz Fitrul Aidi, M.HI, Pengasuh TPQ Ash-Shobirin Kecamatan Bunga Mas-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Berhemat adalah sikap bijak dalam mengelola sumber daya, baik itu dalam hal uang, makanan, maupun waktu. Dalam Islam, berhemat memiliki banyak keutamaan yang tidak hanya berdampak positif bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Pimpinan TPQ As-Shobirin Desa Gindo Suli Kecamatan Bunga Mas, Ustaz Fitrul Aidi, M.HI bahwa beberapa manfaat hidup hemat yakni akan meningkatkan kemampuan pengendalian diri.
BACA JUGA:BPBD Bengkulu Selatan Pastikan Stok Bantuan Masa Panik Aman
Dia berpandangan bahwa hidup hemat akan meningkatkan sifat sabar. Artinya hanya membeli barang-barang yang sangat penting, mendesak, atau dibutuhkan saat ini. Tentu saja, hidup hemat otomatis melindungi dari keserakahan.
“Tapi memang hal ini harus dibiasakan sejak dini atau anak mengenal lingkungan. Sehingga saat mereka beranjak remaja dan dewasa, semuanya telah terdidik,” jelas Ustaz Fitrul.
BACA JUGA:Mobnas Bupati, Wabup dan Waka DPRD Kaur Tak Bisa Dilelang
BACA JUGA:Bantuan Pangan Tahun 2025 Sasar 120.966 KPM di Bengkulu
Lanjutnya, keuntungan kedua hidup hemat yakni akan terbiasa menabung. Baginya, keuntungan hidup sederhana dalam Islam ini membuat seseorang rajin menabung. Sebab, dengan pemikiran seperti ini, akan membuat prioritas kebutuhan mana yang lebih mendesak sehingga seseorang pun menjadi lebih mudah menabung.
“Lalu hidup hemat juga dapat memberikan keseimbangan sehingga tidak akan terlalu sibuk untuk memikirkan uang.
BACA JUGA:Waktu Pengembalian Kerugian Negara DD Kota Agung Tinggal Tersisa 2 Pekan Lagi
BACA JUGA:Kegiatan Pelatihan Pertukangan Masih Minim di Bengkulu Selatan
Kebebasan dari pemikiran soal uang ini bisa jadi karena hemat dapat menuntun terbebas dari jeratan hutang dan pelunasan. Hal ini lantas menyebabkan kita terbebas dari skenario jatuh sakit akibat stres terlilit hutang menumpuk,” jelasnya.
Lalu manfaat lainnya yakni tercegah dari pemborosan. Dia tidak menapik bahwa mayoritas warga Indonesia dalam zaman modern ini identik dengan perilaku boros.
BACA JUGA:Sedang Perbaiki Mobil, Mekanik Warga Kabupaten Kaur Tutup Usia Diseruduk Fuso
BACA JUGA:9 Hewan Paling Langka Di Dunia, Benar Benar Nyaris Punah, Ada Yang Tinggal Tersisa Satu Ekor Saja
Sebab itu sudah menjadi bagian gaya hidup mereka yang telah melekat dalam diri. Seringkali, teruntuk orang-orang semacam ini, memprioritaskan atau mementingkan keinginan lebih penting daripada kebutuhan.
“Makanya ini harus dijauhkan dari anak-anak kita. Hidup boros tidaklah baik. Melainkan sebaliknya hidup hemat adalah yang paling baik agar kedepan semakin bahagia,” pungkasnya.
(rzn)