Bantuan Pangan Tahun 2025 Sasar 120.966 KPM di Bengkulu

Alokasi bantuan pangan tahun 2025 mengalami penurunan dari tahun 2024-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Bantuan pangan (Banpang) beras tahun 2025 menyasar 120.966 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Bengkulu. Penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat miskin itu disalurkan mulai bulan Januari.

BACA JUGA:Waktu Pengembalian Kerugian Negara DD Kota Agung Tinggal Tersisa 2 Pekan Lagi

Pimpinan Kanwil Bulog Bengkulu, Dody Syahrial mengatakan, alokasi bantuan pangan tahun 025 ini mengalami penurunan dari tahun 2024 lalu. Pada periode penyaluran tahun lalu, Banpang beras mencapai 1.600 ton perbulan atau sekitar 160.000 KPM.
"Ada penurunan untuk jumlah keluarga penerima manfaat dari tahun lalu," kata Dodi, Kamis (16/10).

BACA JUGA:Kegiatan Pelatihan Pertukangan Masih Minim di Bengkulu Selatan

Dodi mengatakan, tahun 2024 bantuan pangan beras ini disalurkan untuk 9 kali penyaluran. Namun untuk tahun 2025, pihaknya baru menerima instruksi penyaluran untuk dua bulan yakni Januari dan Februari. Setiap KPM menerima bantuan pangan sebanyak 10 kilogram per bulan. "Sesuai dengan keputusan bappenas (badan pangan nasional) nomor 5 untuk sementara untuk dua alokasi dulu, Januari dan Februari," kata Dody.

BACA JUGA:Sedang Perbaiki Mobil, Mekanik Warga Kabupaten Kaur Tutup Usia Diseruduk Fuso

BACA JUGA:9 Hewan Paling Langka Di Dunia, Benar Benar Nyaris Punah, Ada Yang Tinggal Tersisa Satu Ekor Saja

Dody menyebut, penyaluran bantuan pangan ini tetap mengacu pada pelaksanaan teknis bantuan pangan tahun lalu. Penyalurannya dilakukan setelah proses validasi penerima manfaat selesai.
"Sumber data pemutakhirannya dari Menko PMK melalui P2KE, setelah dilakukan verifikasi oleh Bappenas akan diteruskan kepada bulog," jelasnya.

BACA JUGA:Ganteng Banget, New Suzuki Cross Trail Meluncur 2025, Siap Melibas Medan Berat

BACA JUGA:8 Objek WIsata Keren DI Sumatera Barat, Mirip Wisata di Luar Negeri

Bantuan ini merupakan program pemerintah untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat guna mengatasi kerawanan pangan serta mengendalikan inflasi di tingkat konsumen. Selain itu, program ini juga dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat.

BACA JUGA:Lembah Pelangi Objek Wisata Baru di Batam, Daya Tarik dan Aktivitas Menarik Yang Bisa Dilakukan

"Disisi lain juga agar bisa bisa mengkonsumsi beras. program beras ini berpengaruh dalam pengendalian inflasi dan menjaga kestabilan harga beras," pungkasnya.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan