Ilmu Baru Untuk Petani Padi Indonesia, Cara Mengatasi Serangan Hama Penggerek Batang, Dijamin Ampuh

Tanaman padi subur yang terhindar dari serangan hama penggerek batang-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Hama penggerek batang merupakan musuh bebuyutan pada petani. Hama ini menyerang tanaman padi dengan cara melobangi batang.

Tanaman padi yang diserang hama penggerek batang akan mati dan bulir berubah warna menjadi putih.

Serangan hama penggerek batang ini sangat berpotensi menyebabkan hasil panen merosot.

Namun saat ini petani Indonesia tidak perlu khawatir lagi dengan serangan hama penggerek batang, karena sudah ada cara jitu untuk mengatasinya.

BACA JUGA:Padi Unggul yang Tidak Disukai Tikus dan Penggerek Batang, Ini Jenisnya

Hama penggerek batang padi terdiri dari dua jenis yakni sundep dan beluk. Sundep menyerang pada fase vegetatif, sementara beluk menyerang pada fase generatif.

Penting bagi petani untuk mengetahui perbedaan ini agar bisa menentukan strategi pengendaliannya dengan tepat.

Sundep adalah serangan hama penggerek batang yang terjadi pada fase vegetatif, biasanya antara usia 10 hingga 30 hari setelah tanam.

Gejala serangan sundep terlihat dari daun yang menggulung, menguning, kering, dan akhirnya mati.

BACA JUGA:Benih Padi Unggul Terbaik 2025, Potensi Panen 3 Kali Lipat Lebih Tinggi, Ini Varietasnya

Jika daun yang terinfeksi dicabut, akan terlihat bekas gigitan hama ulat pada pangkal daun.

Sedangkan Beluk adalah serangan hama penggerek batang pada fase generatif, saat malai mulai muncul.

Malai yang terkena beluk tidak akan berwarna hijau, melainkan putih atau gabuk. Seperti halnya sundep, batang malai juga akan menunjukkan bekas gigitan hama ulat.

Untuk petani, terutama yang baru mulai bertani, penting sekali mengenali gejala serangan ini.

BACA JUGA:Varietas Padi Unggul Cocok Untuk Musim Taman 2025, Kualitasnya Mengalahkan Varietas Imbrida C2

Penyebab kedua hama tersebut sama, yaitu ulat penggerek batang padi. Banyak petani yang mencoba mencegah serangan dengan pestisida pada usia tertentu, namun sering kali itu tidak cukup efektif.

Berdasarkan pengalaman para petani, salah satu strategi penting adalah dengan menggunakan sistem pembenihan kering.

Pada sistem ini, penyemaian dilakukan di halaman rumah atau tempat yang jauh dari area tanam.

Ini mencegah hama dari telur penggerek batang yang dapat datang melalui lahan penyemaian. Dengan cara ini, 90% tanaman padi kita aman dari sundep pada usia 0 hingga 30 hari.

BACA JUGA:Cek Fakta, Benarkah Padi Kabir 07 Bisa Menghasilkan Gabah 17 Ton Perhektar?

Setelah usia 30 hari, mulai fokus pada pencegahan beluk. Pada usia 35 hari, lakukan pengamatan secara sampling.

Jika ditemukan kelompok telur penggerek batang, segera ambil dan bawa pulang.

Pantau telur tersebut di tempat yang mudah dilihat, seperti di jendela atau pintu. Telur ini biasanya menetas dalam waktu 7 hingga 10 hari, dan pada saat itulah kita harus segera menyemprotkan insektisida kontak dan sistemik.

Kemudian waktu Penyemprotan harus tepat. Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena telur hama cenderung menetas antara jam 9 pagi dan sebelum jam 3 sore.

BACA JUGA:Kelebihan Padi Satria 09, Tahan Terhadap Asam, Ptensi Hasil Tinggi

Dengan demikian, waktu penyemprotan yang tepat akan lebih efektif dalam membunuh ulat yang baru menetas.

Pengeringan Lahan Sebelum Penyemprotan: Sebelum melakukan penyemprotan insektisida sistemik, pastikan lahan dalam kondisi kering.

Pengeringan ini membantu agar insektisida dapat terserap lebih maksimal melalui daun maupun akar tanaman.

Jika lahan tergenang, efikasi insektisida akan menurun dan bisa tidak efektif.

Tindakan Pencegahan bisa dilakukan dengan mengamati terus menerus tanaman padi, terutama pada fase kritis, yakni fase bunting.

BACA JUGA:Padi Super Genjah, 2 Bulan Buah Matang, Petani Bisa Panen 4 Kali Setahun

Pada fase ini, pastikan pengamatan dilakukan setiap 3 hari untuk memantau adanya telur hama.

Jika telur ditemukan, segera lakukan penyemprotan.

Dengan langkah-langkah ini, petani bisa melindungi tanaman padi dari serangan hama sundep dan beluk.

Pencegahan sejak dini sangat penting agar tanaman padi tidak terserang pada fase yang lebih kritis.

Jangan hanya mengandalkan insektisida, tetapi lakukan pengamatan rutin agar serangan hama bisa terdeteksi sejak awal. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan