3 Varietas Padi Unggul Yang Buat Geger Petani, Ini Varietas dan Keunggulannya
Benih padi ungul yang sempat membuat petani geger-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Petani padi di Indonesia sempat dibuat geger atas kemunculan 3 jenis benih padi unggul pada tahun 2023 lalu.
Karena keunggulannya benih padi itu kemudian banyak ditanam petani hingga tahun 2024. Tidak menutup kemungkinan 3 padi unggul ini masih akan dicintai oleh petani pada tahun 2025 ini.
Petani menyukai 3 benih padi unggul ini lantaran memiliki banyak kelebihan yang sangat menguntungkan petani.
BACA JUGA:Benih Padi Unggul Paling Paling Diminati 2025, Hasil Banyak, Tahan Terhadap Serangan Wereng
Berikut 3 jenis padi unggul yang paling disukai petani pada tahun 2023:
1. Padi 303 AGT
Padi Galur 303 AGT memiliki umur panen yang cukup cepat, yakni sekitar 85 hingga 90 hari setelah tanam.
Padi ini menghasilkan banyak anakan produktif, yakni antara 25 hingga 30 anakan per tanaman.
Salah satu keunggulan dari Padi 303 AGT adalah jumlah bulir per malai yang cukup banyak, yakni antara 300 hingga 500 bulir per malai.
Dengan tinggi tanaman sekitar 100 hingga 110 cm, padi ini memiliki batang yang kuat, membuatnya tahan terhadap rebah.
Padi ini cocok ditanam di lahan irigasi maupun sawah tadah hujan. Dengan potensi bulir yang melimpah, Padi 303 AGT memiliki potensi hasil yang cukup tinggi, yakni antara 8 hingga 11 ton per hektar.
BACA JUGA:2 Jenis Padi Unggul yang Populer di Kalangan Petani, Umur Pendek, Hasil Melimpah
2. Padi Inbrida C2
Padi Inbrida C2 memiliki usia panen sekitar 90 hari setelah tanam. Padi ini memiliki tinggi tanaman yang tidak terlalu tinggi, sekitar 90 cm, dengan daun bendera yang tegak dan bentuk yang rapi.
Padi ini menghasilkan gabah yang panjang dan montok. Inbrida C2 memiliki potensi anakan produktif yang cukup banyak, yaitu sekitar 40 anakan per tanaman.
Potensi jumlah bulirnya berkisar antara 250 hingga 280 bulir per malai, dengan bobot gabah yang cukup baik, yakni 30,207 gram per 1000 butir gabah.
Hasil ini di atas rata-rata bobot 1000 butir padi lainnya. Padi ini memiliki ketahanan terhadap kerontokan, dan pengisian bulirnya penuh sampai pangkal.
Untuk rasa dan tekstur nasi, Padi Inbrida C2 menghasilkan nasi yang enak dan pulen. Hasil rata-rata di lapangan bisa mencapai 8,5 hingga 9 ton per hektar.
Padi Infrida C2 merupakan hasil persilangan antara padi Ciherang dengan padi dari Thailand, sehingga perawatannya pun cukup mudah, mirip dengan perawatan padi Ciherang.
BACA JUGA:Padi Thailan Jumbo, Bulir Besar dan Berenas, Tahan Rebah dan Nasi Pulen
3. Padi MR 269
Padi MR 269 memiliki umur panen sekitar 95 hingga 100 hari setelah tanam. Padi ini memiliki tinggi tanaman antara 100 hingga 110 cm, dengan potensi anakan produktif yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30 hingga 40 anakan per tanaman.
Bentuk daun padi ini tegak, dengan gabah besar dan warna kuning bersih. Padi MR 269 juga tahan terhadap rebah, serta menghasilkan nasi yang pulen.
Potensi jumlah bulir per malai berkisar antara 300 hingga 350 bulir, dengan potensi hasil antara 10 hingga 12 ton per hektar.
Padi ini juga tahan terhadap serangan wereng batang coklat, serta beberapa penyakit seperti hawar daun bakteri dan penyakit blas. (**)