Enggano, Pulau Terluar di Provinsi Bengkulu Yang Menyimpan Banyak Keunikan, Salah Satunya Satwa Endemik

Penampakan pemukiman penduduk di pulau enggano -istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia.

Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan terdiri dari satu kecamatan, yaitu Enggano, dengan pusat pemerintahan berada di Desa Apoho.

Pulau Enggano terletak di sebelah barat daya Kota Bengkulu, dengan koordinat 5°23'21" LS dan 102°24'40" BT, serta memiliki luas sekitar 400 km² yang terbagi menjadi enam desa: Banjarsari, Meok, Apo, Malakoni, Kaana, dan Kahyu. Penduduk pulau ini sekitar 4.035 jiwa.

BACA JUGA:Sejarah Gurun Sahara, Daerah Subur Yang Berubah Menjadi Gersang, Bukti Besarnya Kekuatan Alam

Sekitar 55% dari penduduknya beragama Islam, sementara 45% lainnya beragama Kristen Protestan.

Kerukunan antar umat beragama di pulau ini sangat baik, dan tidak pernah terjadi konflik horizontal.

Pulau Enggano memiliki suku asli, yakni suku Gan, yang menggunakan bahasa sendiri, yaitu bahasa Aano, yang hanya dapat ditemukan di pulau ini.

Mata pencaharian utama masyarakat Enggano adalah perkebunan, dengan hasil utama berupa kakao (buah coklat) dan lada (merica), yang dipasarkan ke Kota Bengkulu.

Selain itu, perkebunan pisang juga cukup besar, dan hasilnya dijual ke Provinsi Lampung.

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pulau Wayang di Lampung, Pemandangannya Sangat Memukau

Pulau Enggano telah lama dikenal oleh orang Melayu dengan sebutan "Pulau Telanjang" karena pada masa lalu, masyarakat adat Enggano, baik pria maupun wanita, sering terlihat bertelanjang dada.

Sementara itu, orang Enggano sendiri menyebut pulau mereka sebagai "Elope", yang berarti "tanah daratan" atau "bumi" dalam bahasa Enggano.

Secara geografis, Pulau Enggano memiliki perbukitan bergelombang yang terletak di bagian tenggara dengan ketinggian antara 170 hingga 220 meter.

BACA JUGA:Pulau Sempu, Cagar Alam Memesona yang Terlarang Dikunjungi di Malang

Sementara itu, perbukitan karst yang terletak di barat laut memiliki ketinggian antara 100 hingga 150 meter.

Selain itu, pulau ini juga dikelilingi pantai dan laut yang sangat kaya, menjadikannya tempat yang ideal untuk snorkeling dan berselancar.

Pulau Enggano tidak hanya memukau dengan keindahannya, tetapi juga menjadi rumah bagi beberapa spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di pulau ini.

Salah satunya adalah uncal Enggano (Macropygia chinensis), burung berwarna coklat jahe dengan dada dan tubuh bagian atas yang bersisik.

BACA JUGA:Pantai Ungapan di Malang, Keindahan Alam Pesisir Berhias Pulau Karang, Cocok Tempat Berlibur

Burung ini hanya dapat ditemukan di Pulau Enggano, di sebelah pantai Sumatera bagian barat daya, dan sering kali bersembunyi di dedaunan lebat hutan.

Selain itu, ada pula beo Enggano (Gracula enganensis), burung hitam dengan aksen kuning di kepala dan tubuh yang dapat ditemukan di sepanjang jalan utama pulau.

Beo Enggano terancam punah karena tingginya permintaan pasar untuk perdagangan burung. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan