Tahi Lalat Baru Bermunculan, Apa Penyebabnya?

Penting untuk waspada jika ada tahi lalat baru yang bermunculan. -istimewa-halodoc

RadarSelatan.bacakoran.co - Tahi lalat adalah pertumbuhan kulit yang umum, dan biasanya tidak berbahaya. Ini berkembang karena pertumbuhan berlebih dari melanosit, atau sel penghasil pigmen.
Namun, kamu perlu waspada jika tahi lalat baru bermunculan, dan menunjukkan tanda tak biasa. Pada beberapa kasus, kemunculan tahi lalat bisa jadi tanda kanker kulit melanoma.
Penyebab tahi lalat baru yang muncul di masa dewasa terkadang tidak diketahui penyebabnya. Tahi lalat yang baru muncul mungkin jinak atau mungkin kanker.

BACA JUGA:Waspada Onikolisis saat Kuku Terlepas dengan Sendirinya

BACA JUGA:Pantai Tanjung Kait di Tanggerang, Objek Wisata Bernuansa Kampung Nelayan

Mutasi genetik kemungkinan besar terlibat dalam kemunculan tahi lalat di usia dewasa.
Namun, jika penyebabnya ini, kemungkinan besar adalah tahi lalat jinak. Meski pada beberapa kasus juga bisa jadi tanda melanoma.
Namun, proses molekuler yang terlibat dalam mengubah tahi lalat jinak menjadi tahi lalat kanker belum diketahui.
Interaksi sinar ultraviolet (baik alami maupun buatan) dengan DNA diketahui menyebabkan kerusakan genetik yang dapat mengarah pada perkembangan melanoma dan kanker kulit lainnya.

BACA JUGA:Pesona Pantai Pasir Putih PIK2, Tempat Liburan Seru Bersama Keluarga, Lokasinya Dekat Ibu Kota

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Perbandingan Padi Kolosebo dan Padi Wangi Prima Gold

Paparan sinar matahari dapat terjadi selama masa kanak-kanak atau dewasa muda dan hanya lama kemudian mengakibatkan kanker kulit.
Selain itu, beberapa kemungkinan penyebab lain dari munculnya tahi lalat baru adalah:
* Bertambahnya usia.
* Kulit putih dan rambut pirang.
* Riwayat keluarga tahi lalat atipikal.
* Respons terhadap obat-obatan yang menekan sistem kekebalan.
* Respons terhadap obat lain, seperti beberapa antibiotik, hormon, atau antidepresan.
* Mutasi genetik.
* Sunburn, paparan sinar matahari, atau penggunaan tanning bed.

BACA JUGA:Padi Kolosebo, Padi Unggul Yang Sempat Diburu Para Petani Karena Hasil Melimpah

BACA JUGA:2 Padi Unggul Turunan Ciherang, Malai Panjang, Tahan Hama dan Penyakit

Meskipun kebanyakan tahi lalat jinak, kamu harus menemui dokter jika melihat kemunculan tahi lalat baru atau perubahan terbaru pada tahi lalat yang ada.
Tanda-tanda peringatan yang harus disadari pada tahi lalat yang ada meliputi:
* Perubahan warna, bentuk, atau ukuran.
* Rasa sakit.
* Berdarah.
Kamu juga dapat menggunakan metode ABCDE dari American Cancer Society, untuk menemukan potensi melanoma. ABCDE adalah singkatan dari:

BACA JUGA:Keunggulan Padi Bima Sakti, Buah Banyak dan Tahan Rebah, Cocok DItanam Pada Musim Hujan

BACA JUGA:Cocok Ditanam Saat Musim Hujan, Ini 4 Benih Padi Tahan Rebah dan Hasil Melimpah

* Asymmetrical (Asimetri). Setengah dari tahi lalat terlihat berbeda dari setengah lainnya.
* Border (Perbatasan). Tahi lalat memiliki tepi yang tidak teratur, bergerigi, atau buram.
* Color (Warna). Tahi lalat mengandung campuran warna yang berbeda.
* Diameter (Garis Tengah). Tahi lalat lebih besar dari diameter 6 mm.
* Evolving (Berkembang). Bentuk, ukuran, atau warna tahi lalat berubah.
Gejala lain yang harus diperhatikan adalah:
* Tahi lalat yang mengecil, termasuk adanya lingkaran putih di sekitar tepinya.
* Pendarahan atau ketidaknyamanan pada tahi lalat.
* Tahi lalat terlihat sangat berbeda dari tahi lalat orang lain.

BACA JUGA:Keunggulan Padi Trisultan 05, Panjang Malai Mencapai 30 cm, Bulir Lebat dan Adaptif Terhadap Lingkungan

Tag
Share