Tegas, Disdikbud Tak Toleransi Siswa Bullying

SAMPAIKAN : Kadisdikbud Bengkulu Selatan Novianto, S.Sos, M.Si menyampaikan keseriusannya menindak pelaku bullying kepada Korwas, Kepsek serta awak media-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Novianto, S.Sos, M.Si menegaskan tidak akan mentolerir siswa pelaku bullying di sekolah. Dirinya bersama koordinator pengawas sekolah (korwas) dan jajaran akan melakukan inspeksi jika ada informasi bullying alias perundungan. 

“Bullying itu pidana, jadi ketika ada informasi ini kami akan langsung bergerak. Tidak ada toleransi kepada pelaku bullying karena akan merusak mental peserta didik khususnya korban,” tegasnya.

Aksi bullying merupakan hal yang disengaja. Untuk melakukan sikap bak super power, pelaku sebenarnya dalam keadaan sadar dan punya kesempatan untuk menghentikan perbuatannya. Namun, karena kurangnya moral dan nilai tenggang rasa maka buli tetap dilaksanakan.

“Di tahun 2023 ini kami sudah banyak mendapatkan laporan bullying itu, baik secara verbal maupun fisik. Semuanya sudah kami selesaikan, maka itu kedepannya tidak akan ada lagi toleransi,” imbuhnya.

Disisi lain, Novianto meminta Kepsek untuk cepat tanggap ketika mendengar aksi bullying di sekolah. Kepsek harus mampu melakukan mediasi antara dua belah pihak sehingga tidak terjadi kekisruhan. Jika kondisi sudah runyam, maka sekolah harus menghadirkan pihak hukum untuk mendapatkan jalan tengah.

“Seperti kasus bullying yang baru-baru ini viral di media sosial, yakni enam siswi melakukan bullying kepada siswi lainnya. Itu semua sudah ditangani, bahkan para pelaku sudah diproses kepolisian dan menandatangani surat perjanjian,” katanya.

Sementara itu, Korwas SD Agusman, M.Pd memastikan akan terus berkoordinasi dengan seluruh Kepsek dan guru mengenai kedisiplinan siswa. Jika ada siswa yang nyeleneh dan membuat kisruh di sekolah maka diberikan sanksi tegas. Selain itu, korwas juga tak segan menindak guru yang lalai.

“Apapun itu, di sekolah adalah tanggung jawab guru. Jadi guru harus proaktif dan tidak berbuat aneh-aneh. Silahkan jalankan program pembelajaran, namun pendidikan budi pekerti jangan dilupakan,” demikian Agusman. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan