Terjadi 46 Kebakaran, Kerugian Capai Rp 2,5 M

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, S.Sos-Ist-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Sepanjang tahun 2023 telah terjadi 46 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Jumlah kebakaran meningkat dari tahun 2022 lalu yang berkisar 30 kejadian kebakaran.

BACA JUGA:Bawaslu Minta Masyarakat Ikut Mengawasi Pemilu

Peristiwa kebakaran sepanjang tahun 2023 di Bengkulu Selatan meliputi  18 kebakaran rumah, 17 titik kebakaran lahan, 6 tempat usaha 2 kendaraan dan sisanya gudang serta asrama santri. Total kerugian akibat peristiwa kebakaran itu ditaksir mencapai Rp2,5 miliar. Nominal itu belum termasuk kerugian polusi udara dan lingkungan yang nilainya juga mencapai miliaran rupiah.

BACA JUGA:Bukan Hanya Caleg, Polisi Pun Sosialisasi Door to Door

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, S.Sos menegaskan tim damkar telah berupaya maksimal memberikan pertolongan setiap bencana kebakaran terjadi. Namun, untuk menekan angka kerugian materiil, petugas damkar menyebut telah melakukan langka terbaiknya.

BACA JUGA:Digital Bukan Sekedar Gaya Hidup

“Alhamdulillah dari sebanyak itu kasus kebakaran, tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya kerugian materiil dan dampak polusi lingkungan yang menjadi korban,” ujarnya.

BACA JUGA:Dikunjungi Bupati, Warga Kuti Agung Sampaikan Beragam Usulan

Dikatakan Erwin, tingginya peristiwa kebakaran tahun 2023 disebabkan penambahan data kebakaran lahan. Peristiwa itu terjadi saat kemarau panjang melanda beberapa waktu lalu.  “Khusus untuk karhutla, kedepan kami menyiapkan langkah yang lebih optimal. Jangan sampai karhutla menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan masyarakat, lingkungan serta biota alami,” beber Erwin.

BACA JUGA:Mantan Ketua BUMDes Harus Kembalikan Mobil Operasional

Disisi lain, atas tingginya kasus kebakaran tahun ini, Erwin berharap kedepan Bupati Bengkulu Selatan memberikan perhatian lebih terhadap peralatan yang dimiliki petugas damkar. Dirinya berharap pengadaan unit baru pemadan serta fasilitas pendukung untuk petugas. Apalagi, wilayah tugas damkar sangat luas dengan jumlah personel yang juga terbatas.

“Paling utama yang kami harapkan adalah peremajaan armada. Kami juga butuh tambahan baju pelindung untuk petugas serta mesin semprot otomatis. Sehingga ketika ada kebakaran besar dan titik utama api sulit dijangkau, petugas kami tidak gelabakan,” tandasnya. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan