Bata Merah Kembali Bergeliat, Harga Tembus Rp 600
PENGRAJIN: Tampak tempat pengrajin usaha bata merah milik warga di Desa Pagar Dewa -wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Para pengrajin bata merah di Desa Pagar Dewa Kecatan Kota Manna, Bengkulu Selatan mulai tampak sumringah,
karena bata merah mereka kini laris laku dan banyak pemesanan. Bahkan permintaan tidak terpenuhi dan harus menunggu untuk pemenuhan kebutuhan konsumen.
BACA JUGA:Akses Menuju Pasar Bawah Kembali Lancar, Material Longsor Berhasil Dibersihkan
Pian (49) salah satu pengusaha bata merah warga di Pagar Dewa mengaku sejak empat bulan lalu sampai kini bata merah harganya tembus Rp 600 perbuah,
dan bahkan permintaan tidak terpenuhi, dan harus menunggu karena permintaan setiap orang paling sedikit biasanya lima ribu bata merah.
BACA JUGA:1.700 Persil Sertifikat Dibagikan Akhir Tahun
"Sangat dirasakan oleh pengusaha bata merah semenjak harga bata merah melejit dari Rp 250 perbuah kini menjadi Rp 600 perbuah, kondisi ini sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir," ujar Pian.
Ia menyadari bahwa bata merah laku drastis atas permintaan dari pihak pribadi bahkan pihak swasta atau pemborong.
BACA JUGA:Program 3 Juta Rumah, Disperkim Bengkulu Selatan Sampaikan Data Potensial Lahan
"Kami pengerajin bata merah sangat bersemangat dengan naiknya harga bata merah ini," ujar Pian.
Pian mengakui bahwa tidak terpenuhi permintaan bata merah karena terkendala hujan yang tidak menentu. Sehingga bata merah sulit kering. Sebab, sebelum dibakar bata habis di cetak harus dalam keadaan kering.
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pulau Tegal Mas Di Lampung, Tempat Wisata Wajib Dikunjungi
“Untuk memenuhi permintaan pembeli maka diharuskan menunggu hampir saru bulan setelah selesai dibakar," jelasnya.
Sementara itu, Sipran (35) mengakui bahwa permintaan bata merah sejak empat bulan terakhir ini dirasakan tiga kali lipat dari bulan sebelumnya,