PENGUMUMAN, Harga Pupuk Non Subsidi Sedang Turun

ilustrasi pupuk non subsidi-IST-radarselatan.bacakoran.co

BELAKANGAN harga jual pupuk non subsidi di Bengkulu Selatan (BS) terpantau turun drastis. Angka penurunan bahkan mencapai 50 persen dari harga normal.

Di antaranya harga pupuk urea putih, sebelumnya dijual Rp670-Rp700 ribu per kemasan 50 kilogram. Saat ini turun di posisi Rp350 ribu per karungnya. Begitupun jenis pupuk NPK Pusri, sebelumnya Rp850 ribu per kemasan, lalu turun menjadi Rp460 ribu per karungnya.

“Memang ada penurunan harga pupuk non subsidi, ini menyesuaikan dengan harga yang ditetapkan gudang. Sejauh ini nilai penurunan mencapai 50 persen,” ujar Ahmad (38) pemilik toko pupuk di Kecamatan Kota Manna.

Lanjut Ahmad, dampak atas penurunan harga pupuk non subsidi. Angka penjualan terhadap petani naik drastis. Bahkan, tercatat sejak pupuk turun pada awal November lalu, sudah ratusan kemasan pupuk laku terjual. “Kondisi ini justru dimanfaatkan petani untuk mendapatkan pupuk dengan kualitas baik. Kalau ditanya dampaknya ke kami, tentu angka penjualan meningkat,” bebernya.

Senada dikatakan Anto (39) pemilik toko pupuk lainnya, penurunan harga pupuk non subsidi membuat minat petani menggunakan pupuk dengan kualitas baik kembali tinggi. Bahkan, kalangan petani lebih memaksimalkan pemanfaatan pupuk non subsidi ketimbang pupuk subsidi.

“Kalau kualitas tentu lebih baik yang non subsidi. Maka itu ketika harga turun petani lebih banyak membelinya,” beber Anto.

Lebih lanjut kata Anto, dengan menurunnya harga pupuk non subsidi, secara otomatis akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi pertanian. Sebab, dengan kadar pupuk yang standar, hasil yang didapat sudah sangat maksimal.

“Tapi kalau kedepan kami tidak dapat memastikan berapa lama penurunan harga pupuk. Bisa jadi awal tahun mendatang harganya kembali berubah,” pungkas Anto. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan