17 Wilayah Pertanian Di Bengkulu Selatan Rawan Banjir, Ini Lokasinya
Ilustrasi Banjir-Ist-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), merilis wilayah pertanian di Bengkulu Selatan yang rawan terkena bencana banjir.
Hal ini berdasarkan kejadian bencana berulang dan survey di lapangan.
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Selatan Awasi Pelipatan Surat Suara Pilgub
Dari data yang diperlihatkan BPBS BS, setidaknya ada 17 wilayah pertanian sawah di 11 kecamatan yang rawan banjir.
Diantaranya kawasan hamparan sawah Desa Lubuk Resam Kecamatan Kedurang, hamparan sawah Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya, hamparan sawah Desa Ketaping Kecamatan Manna, hamparan sawah Desa Ganjuh Kecamatan Pino, serta hamparan sawah di seputaran Kecamatab Air Nipis, Bunga Mas hingga Kedurang Ilir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD BS, Hen Yepi, S.Pi mengatakan, pihaknya telah memetakan kawasan hamparan sawah rawan banjir tersebut.
BACA JUGA:Ciri-Ciri Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai dan Penanganannya
Saat ini, pihak BPBD dan OPD terkait tengah memikirkan solusi tepat agar kejadian tersebut tidak berulang dan merugikan para petani.
“Memang situasi banjir di hamparan sawah berpotensi merusak tanaman. Meski tanaman padi butuh air, namun jika debetnya berlebih tanaman akan membusuk dan mati,” ujarnya.
Lanjut Hen, yang paling parah terjadi yakni adanya banjir rob di hamparan sawah muara Sungai Bengkenang beberapa waktu lalu.
Dimana, belasan hektar tanaman padi masyarakat mati direndam air laut. Meski BPBD telah melakukan upaya pengerukan muara sungai, kejadian serupa tetap berulang dan merugikan para petani.
BACA JUGA:Seluruh Desa dan Kelurahan Jadi Kampung KB, Perlu Dioptimalkan
“Langkah utamanya yaitu dengan memperbaiki struktur penahan air dan meningkatkan jalur buang irigasi. Namun, butuh anggaran yang cukup besar dalam proyek tersebut. Maka itu, kami harap dukungan Pemimpin Daerah Bengkulu Selatan,” kata Hen.
Sementara untuk nilai kerugian tanaman pertanian masyarakat, Hen mengaku sejauh ini OPD teknis Dinsos dan Distan BS terus memberikan bantuan bagi petani.