Daging Sapi Terpapar Penyakit Ngorok Bisa Dikonsumsi
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Daging sapi dan kerbau yang terkena penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) aman dikonsumsi.
Penyakit ngorok pada hewan ternak sapi dan krbau yang disebabkan bakteri Pasteurella multocida itu tidak menular kepada manusia.
BACA JUGA:Bentuk Bapenda, Optimalkan Pendapatan Daerah
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bengkulu, drh. Yeni Misra mengatakan, penyakit ngorok menyerang pernafasan hewan ternak yang menyebabkan pembengkakan di bagian organ dalam. Untuk itu, bagian dalam yang terkena penyakit tersebut tidak boleh dikonsumsi.
"Untuk yang jeroan itu jangan dikonsumsi," kata Yeni, Rabu (30/10).
BACA JUGA:Seluruh Puskesmas di Bengkulu Bakal Terapkan Sistem ILP
Saat ini penyebaran penyakit ngorok pada sapi dan kerbau di Provinsi Bengkulu yang awalnya ditemukan di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur sudah menyebar ke wilayah Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Utara serta Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Komisi di DPRD Provinsi Bengkulu Terbentuk, Ini Pesonelnya
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, M Syarkawi mengatakan, selain melakukan pemantauan lalu lintas ternak, penyebaran penyakit ngorok ini dilakukan dengan pemberian vaksin pada ternak sapi dan kerbau yang sehat.
BACA JUGA:Pasokan Pertalite Berkurang 50 Persen, Antrean Kendaraan Semakin Panjang
"Pemberian vaksin dilakukan untuk memberikan kekebalan tubuh lebih baik terhadap bakteri Pasteurella multocida penyebab penyakit ngorok yang menyerang saluran pernafasan hewan ternak sapi dan kerbau itu," pungkasnya. (cia)