Deteksi Dini PTM, Dinkes Laksanakan Skrining Kesehatan

PERIKSA : Petugas kesehatan melakukan skrining PTM Diabetes Militus terhadap prajurit TNI di Koramil 408-05/Manna-Wawan Suryadi-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, MANNA - Untuk mendeteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) dimasyarakat, Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan melakukan skrining kesehatan.

Terbaru kegiatan menyasar prajurit TNI Kodim 0408 BSK yang bertugas di Koramil 408-05/Manna.

BACA JUGA:Pengunjung Pantai Pasar Bawah Dilarang Mendekati Gazebo

Petugas kesehatan melakukan pengecekan deteksi dini penyakit Diabetes Militus (DM) atau lebih dikenal dengan kencing manis.

Danramil 408-05/Manna, Kapten Inf Edy Setiawan mengatakan, pemeriksaan dan pengecekan deteksi dini penyakit Diabetes Militus (DM) oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kayu Kunyit merupakan pengecekan kesehatan rutin secara periodik dari petugas kesehatan wilayah Puskesmas Kayu Kunyit, hal ini penting sebagai upaya pencegahan dini terhadap penyakit tidak menular khususnya DM. 

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor risiko penyakit diabetes, serta kegiatan ini untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara maksimal," ujar Edy.

BACA JUGA:KUA Pino Raya Fasilitasi Nikah Massal, Winraini : Buku Nikah Langsung Jadi

Adapun manfaat yang diambil yaitu membudayakan gaya hidup sehat, cek kondisi kesehatan secara berkala, hindari rokok, rajin berolahraga, diet seimbang dan tentunya istirahat yang cukup.

"Penyakit DM merupakan penyakit degeneratif yang sangat terkait dengan pola makan. Pola makan merupakan suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan mengatakan, perubahan gaya hidup dalam hal konsumsi makanan dipicu oleh perbaikan atau peningkatan di sektor pendapatan (ekonomi), kesibukan kerja yang tinggi, dan promosi makanan.

BACA JUGA:Istimewa, YAA Bengkulu Selatan Fasilitasi Hafidz Kuliah ke Arab Saudi

Namun tidak diimbangi dengan pengetahuan dan kesadaran gizi yang mengakibatkan budaya makan berubah menjadi tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi mikro serta jadwal makan yang tidak teratur menjadi pemicu penyakit DM.

Pola makan bukan saja terkait dengan nilai dan kualitas makanan, tetapi juga keteraturan asupan makanan yang dikonsumsi," jelas Didi.

Untuk itu, sangat penting keteraturan makan dalam mengkondisikan sekresi insulin yang teratur dan konsisten. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining. 

Tag
Share