Pulau Rubiah Aceh, Surga Bawah Laut di Aceh dan Sejarahnya Yang Menakjubkan

Spot menyelam di pulau rubiah yang mempesona-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Selain pantai sumur tiga, Sabang juga memiliki tempat wisata menyelam yang kaya akan sejarah, yakni Pulau Rubiah.

Pulau ini menawarkan keindahan pemandangan pulaunya, keindahan bawah lautnya serta sejarahnya yang menarik.

Suasana pulau ini juga sejuk dan nyaman, jauh dari kebisingan lantaran tidak ada orang menetap di pulau.

BACA JUGA:4 Tempat Snorkeling dan Diving Terbaik Di Aceh, Terumbu Karangnya Indah dan Menawan

Pulau ini masuk kawasan Kota Sabang Provinsi Aceh tepatnya di sebelah barat laut dari Pulau Weh.

Pulau ini akan membuat Kawan terpesona serta takjub akan keindahan bawah lautnya, keelokan pemandangannya yang eksotis dan sejarah tempat ini.

Pulau Rubiah memiliki perairan yang sangat bersih dan jernih dan ombaknya yang tenang dengan suasana yang sangat alami.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Talisayan, Sopot Menyelam Yang memacu Adrenalin, Berenang Bersama Hiu Tutul Bermulut Lebar

Pulau ini bukan saja dikunjungi wisatawan domistik, tetapi tidak sedikit juga wisatawan manca negara datang berlibur ke pulau ini.

Selain keindahan pemandangannya, Pulau Rubiah memiliki sejarah bagi umat islam. Pantai ini dulunya menjadi tempat Karantina Haji di Sumatera sejak Era Hindia - Belanda.

BACA JUGA:Air Terjun Banyunibo, Destinasi Wisata Yang Benar Benar Masih Alami, Cocok Untuk Para Petualang

Penamaan Pulau Rubiah diambil dari nama tokoh kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Siti Rubiah yang merupakan tokoh penyebaran agama Islam di Aceh.

Siti Rubiah merupakan istri dari Tengku Ibrahim seorang ulama yang bergelar Tengku Iboih dan mereka tinggal di Pulau Weh, di Iboih Pidie.

BACA JUGA:Air Terjun Randusari: Harga Tiket, Daya Tarik , Fasilitas dan Lokasi

Karena perbedaan Paham mereka memutuskan untuk berpisah dan membagi dua kekayaannya beserta tempat tinggal, di mana Tengku Ibrahim tetap tinggal di Iboih dan Siti Rubiah tinggal di samping Pulau Iboih hingga meninggal dunia dan sejak itulah pulau ini diberi nama Pulau Rubiah.

Gedung karantina haji ini dibangun sekitar tahun 1920 pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

BACA JUGA:Bukan Cuma Menawarkan Keindahan, 4 Air Terjun di Indonesia Ini Dikenal Mistis

Bagi setiap orang yang hendak berangkat dan tiba dari tanah suci melalui jalur laut, wajib untuk karantina selama 40 hari di sini karena ditakutkan membawa penyakit.

Bangunan ini sudah tidak terawat namun sejaranya masih tetap melekat. Sejumlah bukti sejarah tentang perhajian dan penerapan karantina di tanah air pada masa Hindia Belanda.

Pulau Rubiah menjadi rumah bagi terumbu karang, sehingga pulau ini menjadi tempat yang populer bagi pecinta snorkeling.

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pantai Banyu Anjlok, Wisata Favorit di Malang Yang Menarik, Ada Air Terjunnya

Terdapat 14 dari 15 biota laut yang dilindungi di Indonesia berada di pulau ini.

Untuk melakukan diving dan snorkeling, para wisata hanya dibolehkan menyelam hingga kedalaman 15 meter saja.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di pulau Rubiah bukan hanya diving dan snorkeling saja, ada beberapa kegiatan menarik bisa Kawan nikmati di Pulau Rubiah.

BACA JUGA:Pantai Nabire, Menawarkan Pemandangan Sunset dan Kelezatan Kuliner

Diantaranya adalah naik perahu berkeliling menyusuri Pulau Rubiah yang sangat eksotis. Pengunjung bisa menyewa perahu pada pihak pengelola dan memilih perahu dengan alas kaca, sehingga dapat menikmati keindahan bawah laut Pulau Rubiah dari atas perahu yang sedang melaju.

Pengunjung juga bisa bermain di atas pasir pantai yang bersih, apalagi ombak di pulau ini cukup tenang, sehingga aman untuk bermain pasir dan berenang.

Di pulau ini tersedia penginapan sederhana dan warung warung kecil tempat menjual makanan. (**)


Tag
Share