Misteri Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua, Panjangnya 110 KM, Seperti Ini Penjelasannya

Sabtu 17 Aug 2024 - 11:06 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Papua adalah wilayah yang terletak di ujung timur Indonesia, dengan luas mencapai 890.000 km², menjadikannya pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland di Denmark.

Kekayaan alam Papua sangat melimpah, termasuk tambang emas Freeport yang merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia, mampu menghasilkan jutaan ons emas setiap tahunnya.

Selain itu, hutan Papua juga menjadi rumah bagi berbagai hewan langka dan eksotis, seperti burung Cendrawasih yang dikenal sebagai "burung dari surga."

BACA JUGA:6 Fakta Unik Tentang Indonesia yang Jarang Diketahui, Berikut Ini Faktanya

Pulau Papua yang kaya akan keanekaragaman alam ternyata menyimpan sebuah misteri yang menakjubkan: ditemukannya tembok raksasa di dasar laut beberapa tahun lalu.

Penemuan yang penuh teka-teki ini menyerupai dinding atau tembok, sehingga dikenal dengan nama "Tembok Jayapura." Tembok misterius ini terletak di laut lepas, tidak jauh dari ibu kota Papua, Jayapura.

BACA JUGA:Keunggulan Honda Super Cub 2024, Kenndaraan Kota Yang Unik Namun Modern, Performa Tangguh, Fitur Terbaru

Lokasinya berada di Samudra Pasifik, sebelah utara Pulau Papua. Struktur yang mirip benteng raksasa ini memiliki panjang sekitar 110 km dan tinggi mencapai 1.860 meter, dengan lebar sekitar 2.700 meter.

Penemuan Tembok Raksasa di Papua ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat tembok ini berada di bawah laut dengan ukuran yang luar biasa.

Bahkan, gedung tertinggi di dunia saat ini pun tidak mencapai ketinggian tersebut.

BACA JUGA:Manusia Unik dari Suku Pigmi, Tubuh Pendek dan Umur Rata rata 40 Tahun

Berdasarkan sejarah, pada zaman es ribuan tahun yang lalu, Pulau Papua memiliki daratan yang jauh lebih luas, dengan bagian selatan yang masih terhubung dengan Benua Australia dan pesisir utaranya yang lebih lebar.

Saat itu, permukaan laut lebih rendah karena lapisan es di kutub belum banyak mencair seperti sekarang. Beberapa ahli percaya bahwa tembok tersebut mungkin benar-benar ada pada masa sebelum es mencair.

Namun, sangat tidak mungkin bangunan seperti ini dibangun oleh peradaban manusia, mengingat tinggi tembok yang mencapai 1.860 meter, sedangkan bangunan tertinggi saat ini, seperti Burj Khalifa di Dubai, hanya memiliki tinggi 828 meter.

BACA JUGA:6 Fakta Unik Pulau Bawean, Terletak Di Laut Jawa, Kebiasaan Warganya Mirip Dengan Orang Padang

Sayangnya, tidak ada yang tahu siapa yang membangun tembok tersebut, mengingat teknologi dan peralatan pada masa lalu sangat terbatas. Jika tembok ini benar-benar kokoh, tentu dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk membuatnya tetap berdiri tegak hingga sekarang.

[Musik] Seorang penulis bernama Robin Husband, dalam bukunya The Gorilla Struggle in Irian Jaya tahun 1985, menyebut provinsi paling timur Indonesia ini sebagai "surga yang hilang."

BACA JUGA:Daftar 9 Kuliner Unik di Indonesia yang Melegenda, Namnya Aneh, Soal Rasa Jangan Ditanya

Selain kekayaan alamnya, konon terdapat peradaban maju di Papua yang meskipun terisolasi di tengah belantara, sudah memiliki penerangan yang memadai.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa tembok ini mungkin dibangun oleh orang-orang dahulu yang pernah menghuni tanah Papua. Mereka dikenal sebagai "bangsa antara," dengan ciri fisik yang kuat, berkulit gelap, dan pekerja keras.

Mereka diyakini sebagai pembangun struktur mirip benteng yang kini berada di bawah laut Papua.

BACA JUGA:Mobil Unik Bergaya Klasik, Honda Z360 Terbaru, Diperkirakan Meluncur Akhir Tahun

Atau mungkin, tembok ini merupakan peninggalan dari peradaban yang hilang? Kita tentu pernah mendengar tentang peradaban Atlantis yang hilang, meskipun hanya sebatas legenda.

Beberapa peneliti percaya bahwa Atlantis memang pernah ada, mencakup wilayah di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Jika benar bahwa tembok ini terkait dengan Atlantis, mungkin saja ini adalah bagian dari peradaban tersebut yang konon pernah ada di masa lampau.BACA JUGA:Fakta Unik Gunung Pesagi Lampung Barat, Ada Sumber Air Pembawa Berkah, Hingga Bangunan Musolah Dipuncaknya

BACA JUGA:Mengupas Keunikan dan Sejarah Kota Solok, Kota Kecil di Sumatera Barat yang Berjuluk Kota Beras

Atlantis, yang disebut oleh Plato, digambarkan sebagai pulau yang hilang pada tahun 360 SM. Sejak itu, banyak orang terobsesi untuk menemukannya, meskipun sebagian skeptis dan menganggap cerita tersebut hanya karangan Plato.

Namun, beberapa ahli masih berupaya membuktikan keberadaan Atlantis.

Indonesia juga menjadi sorotan dalam kaitannya dengan Atlantis. Seorang ilmuwan asal Brazil, Arysio Nunes dos Santos, dalam bukunya Atlantisnya The Last Continent – The Definitive Location of the Civilization, membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis, mulai dari luas wilayah, iklim, kekayaan alam, gunung berapi, hingga metode pertanian.

Selain itu, mengingat ukurannya yang sangat besar, ada kemungkinan bahwa tembok ini dibangun oleh manusia raksasa di masa lalu. Menurut kisah, ukuran manusia di masa lampau jauh lebih besar dibandingkan manusia saat ini.

BACA JUGA:Fakta Unik Air Terjun Ponot, Tertinggi Di Sumatera, Tempat Bidadari Mandi, Ini Penampakannya

Misalnya, Nabi Adam yang dikatakan memiliki tinggi sekitar 30 meter. Dengan tinggi tubuh seperti itu, membangun tembok sebesar ini mungkin bukanlah hal yang sulit bagi manusia pada zaman dahulu.

Ketika tembok ini pertama kali ditemukan, strukturnya dapat dilihat melalui Google Maps. Namun, setelah penemuan ini viral, gambar tembok raksasa tersebut tiba-tiba hilang dari Google Maps pada tahun 2012. (**)

Kategori :