radarselatan.bacakoran.co, NASAL – Kepala Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal, A Razied menduga telah terjadi pencemaran pada air Sungai Perumbayan.
Pencemaran diduga disebabkan abu bekas pembakaran janjang sawit sisa pengolahan Crude Palm Oil (CPO) PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) yang hanyut ke sungai saat terjadi hujan.
BACA JUGA:Limbah Pabrik CPO KGS Mulai Buat Resah, Tim DLH Kaur Ambil Sampel Tuk Diperiksa
Akibatnya ikan dan udang mabuk. Belum diketahui apakah janjang kelapa sawit itu sengaja dibakar oleh pihak manajemen pabrik, atau ada pihak lain yang membakarnya.
Kades mengatakan, peristiwa ikan dan udang masbuk di sungai Perumbayan bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya saat pabrik masih dikelola manajemen lama atau PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS) peristiwa serupa juga pernah terjadi.
BACA JUGA:Distan Belum Terima Kuota Replanting Sawit
"Kalau sudah begini yang dirugikan masyarakat, hendaknya dalam pengelolaan limbah pihak pabrik lebih hati-hati. Terlebih sungai ini dekat pemukiman selain isi sungai mati juga aroma tidak sedap tercium," ujar Kades.
Sementara itu Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaur, Bambang mengatakan, dia bersama tim sudah turun ke lapangan untuk mengambil sampel air pada Jumat (9/8).
BACA JUGA:Tiga Nelayan Bengkulu Ditangkap Pakai Sabu-sabu
Ada dua lokasi pengambilan sampel yakni di sungai Kulik dan Sungai Perumbayan. Sampel yang diambil akan diuji laboratorium untuk memastikan tingkat ambang mutu air, apakah membahayakan masyarakat atau tidak.
"Kalau ikan banyak mati akibat keracunan, tapi tetap akan kami teliti ini membahayakan masyarakat atau tidak, kami juga akan menurunkan tim terkait hal ini untuk melakukan pemeriksaan," tegas Bambang.
BACA JUGA:Meriahkan HUT ke 79 RI, Badan Kesbangpol Pasang Seribu Bendera Merah Putih
Pihaknya meminta pihak KGS untuk lebih meningkatkan safety dalam pengelolaan limbah jangan sampai hal serupa terulang kembali. Sebab bila terbukti pencemaran disebabkan abu pembakaran limbah tentu dapat merusak lingkungan. (jul)