RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Akhir-akhir ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan semakin gencar melatih mitigasi bencana alam untuk peserta didik SD.
Hal ini bukanlah tanpa tujuan, melainkan untuk belajar tentang penanggulangan bencana alam serta praktik lansung di lapangan dengan dilengkapi alat SAR.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Minta Lulusan SMA Kuasai Keterampilan Khusus
Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengatakan, puluhan anak yang ikut pelatihan tampak riang dan asyik belajar melakukan simulasi penanggulangan bencana.
Selain penting, rupanya hal tersebut juga menjadi hal baru dan menyenangkan bagi anak-anak. Tak hanya itu, para siswa didampingi guru mereka masing-masing. Selain belajar teori, mereka juga mempraktikkan langsung ilmu yang diperoleh.
BACA JUGA:Tegas, Operator Sekolah Diingatkan Tak Manipulasi Data Siswa
“Kegiatan pelatihan ini rutin kami laksanakan agar anak-anak paham bagaimana mitigasi bencana dan tidak takut ketika ada bencana melanda. Sebab, bekal penanggulangan dan penyelamatan diri harus diberikan sedini mungkin,” ujarnya.
Lanjut Hen Yepi, slama kegiatan tersebut, para instruktur memberikan penjelasan tentang jenis-jenis bencana alam.
Lalu, anak-anak diberikan materi tentang bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan diri saat ada bencana alam.
BACA JUGA:Cocok Buat Keluarga, Ini Wisata Baru Air Terjun di Bengkulu Selatan
“Mereka interaktif, suasananya hidup, sangat antusias terhadap materi yang disampaikan,” ujar Hen Yepi.
Sesekali, Hen Yepi mengaku petugasnya kelimpungan. Sebab, daya tarik dan keinginan untuk mengetahui perihal mitigasi bencana dinilai cukup kritis.
“Banyak bertanya pada hal yang belum dimengerti. Ini membuktikan bahwa mereka sangat ingin tahu materi yang kami sampaikan.
BACA JUGA:Suzuki Thunder Bangkit, Desain Sangar, Harga Cuma Rp 20 Jutaan
Mereka antusias, apalagi saat diajak menaiki perahu karet, diajari cara mendayung perahu, cara menggunakan APAR (alat Pemadam Api Ringan), sampai mengevakuasi orang tenggelam ke atas perahu karet,” kata Hen Yepi.
Dia menegaskan, praktik belajar mengajar di lapangan yang dilakukan para siswa dinilai penting. Sebab, tak hanya sekedar mengetahui teori dasar, namun juga mempraktikkan langsung ilmu yang diperoleh. Mengingat, bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu, kapan pun, dimana pun, dan pada siapa pun.
BACA JUGA:Kabar Terbaru Dari Honda, Segera Luncurkan 5 Motor Terbaru, Siap Saingi Yamaha NMax
“Kedepan ini akan terus kami laksanakan. Harapan kami, ilmu ini menjadi bekal ketika mereka sudah dewasa nanti,” demikian Hen Yepi.
(rzn)