radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Meskipun akhir-akhir ini trend angka kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bengkulu Selatan turun, namun warga tetap diminta waspada, karena masih ada saja kasus baru ditemukan.
Apalagi masyarakat lengah dan tidak menerapkan pola 3 M plus (menguras, mengubur, dan mendaur ulang barang bekas) yang menjadi media penampung air tempat berkembangbiak nyamuk.
BACA JUGA:BKPM RI Lakukan Penilaian PTSP Dan PPB di Bengkulu Selatan
Penurunan kasus DBD diantaranya disebablah kondisi cuaca, tidak lagi adanya genangan-genangan air membuat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk menjadi berkurang.
Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan mencatat, jumlah kasus DBD dari Januari hingga bulan Mei 2024 mencapai 191 kasus, dengan rincian bulan Januari sebanyak 87 kasus, Februari 31 kasus, Maret 45 kasus, April sampai Mei hanya 28 kasus.
BACA JUGA:Perhatian Buat PKL di Bengkulu Selatan, Ini Pesan Dari Kepolisian
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan, Didi Ruslan mengatakan, kasus DBD di Bengkulu Selatan akan terus berkurang jika warga tetap menerapkan hidup sehat dengan dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Karena itu, Pemerintah Daerah khusus Dinkes terus mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan langkah hidup sehat dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan penerapan 3 M plus yakni menutup tempat penampungan air, menguras tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat bersarang dan perkembangbiakan nyamuk.
BACA JUGA:Warga Bengkulu Selatan Diimbau Waspada Pemerasan Berkedok Konten Porno di Media Sosial
"Kalau kita menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka potensi berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD menjadi berkurang. Meskipun kasus turun tapi tetap waspada," kata Didi.
Dijelaskan Didi, dari 191 kasus DBD tersebut pihaknya sudah melakukan tindakan fogging di seluruh wilayah Bengkulu Selatan yang terkana dampak.
BACA JUGA:Kesulitan Air, Puluhan Hektar Sawah Di Kaur Jadi Kebun Jagung
"Fogging memang bukan satu satunya cara terbaik membasmi nyamuk pembawa virus penyakit DBD, tetapi kami tetap mengimbau warga lebih proaktif menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya. (one)