relatan.bacakoran.co, KAUR - Puluhan hektar sawah di Kabupaten Kaur alih fungsi menjadi lahan perkebunan jagung.
Hamparan sawah yang beralih fungsi ini berada di hamparan Aur, Hamparan Lembak dan hamparan pemanggahan.
Petani lebih memilih menanam jagung karena lahan sawah kesulitan mendapatkan pasokan air.
Alih fungsi lahan ini sudah terjadi sejak 8 tahun lalu, petani tidak pernah lagi menanam padi karena dirasa lebih sulit.
BACA JUGA:Ratusan Hektar jagung di Kaur Siap Panen, Petani Berharap Harga Bisa Naik
Sebelum lahan sawah itu dialihfungsikan, puluhan ton gabah kering giling diproduksi di daerah itu.
Walaupun tidak bisa membantu memasok kebutuhan beras daerah lain, namun beras yang dihasilkan mampu menjaga ketahanan pangan masyarakat Kecamatan Luas.
Sejak sawah dialihfungsikan menjadi perkebunan jagung, kebutuhan beras di Kecamatan Luas dipasok dari daerah lain, salah satunya dari Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Harga Cabai Merah Kembali Naik
Salah seorang petani di Desa Pulau panggung kecamatan Luas, Piah mengatakan, dahulu masyarakat rutin menanam padi.
Petani bergotong royong membendung sungai luas untuk memasukkan air ke hamparan sawah.
Setiap kali musim tanam, masyarakat membutuhkan waktu minimal satu minggu memperbaiki bendungan yang dibuat secara tradisional menggunakan tumpukan batu.
BACA JUGA:Pasokan Pertalite dan Bio Solar ke Bengkulu Selatan Kembali Normal, Capai 80 Ton Sehari
Belum lagi jika banjir datang, bendungan yang dibangun rusak sehingga petani harus memperbaiki lagi kerusakan bendungan.
"Karena kesulitan air itulah makanya petani beralih menanam jagung," kata Piah.