KOTA MANNA - Sebagai upaya menekan angka stunting akibat pernikahan dini, Kejari Bengkulu Selatan secara konsisten menggelar Program Jaksa Masuk Sekolah. Kajari BS Nurul Hidayah MH melalu Kasi Intel Hendra Catur Putra MH mengatakan sepanjang 2023 sudah ada 6 sekolah tingkat SMA yang dikunjungi.
Terbaru Kejari BS menggelar Program Jaksa Masuk Sekolah di tingkat Madrasah Aliyah di bawah naungan Kantor Kemenag BS. Yakni santri Madrasah Aliyah Makrifatu Ilmi, Madrasah Aliyah Al Quraniyah dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan di gelar di Aula Kemenag BS, Kamis (9/10).
“Materi yang kami sampaikan dengan Tema Jaksa Berantas Stunting. Salah satunya yaitu membahas tentang pernikahan dini yang berisiko menyebabkan stunting. Untuk materinya juga ada dari Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) dan Kemenag,” ujar Hendra.
Lebih lanjut, Hendra menyampaikan pentingnya mencegah stunting sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi bangsa yang akan datang. Sebab, sejauh ini kasus stunting penyumbang terbesarnya adalah pernikahan dini, karena khususnya bagi perempuan yang belum cukup umur untuk menikah kandungannya memiliki risiko tinggi menyebabkan kasus stunting baru.
“Dengan Program Jaksa Masuk Sekolah ini kami berusaha untuk dapat ikut serta dalam menurunkan risiko stunting yang ada, khususnya yang ada di BS,” sampainya.
Hendra juga menerangkan Program Jaksa Masuk Sekolah merupakan program nasional dari Kejagung. Sehingga program tersebut bukan hanya digelar di Kejari BS, tetapi di semua Kejari yang ada di seluruh Indonesia.
“Penanganan stunting memang merupakan program nasional. Program Jaksa Masuk Sekolah ini tidak menutup kemungkinan akan terus digelar di tahun depan,” terangnya.
Pada kesempatan itu juga Hendra mengatakan bahwa Kejari BS selalu siap jika ada sekolah yang membutuhkan materi dari Jaksa. Bahkan sekolah yang didatangi oleh kejari tidak hanya di tingkat SMA, tetapi semua sekolah dari jenjang SD hingga SMA juga bisa menerima materi dari Jaksa, seperti mengenalkan hukum yang berlaku.
“Sekolah yang kami kunjungi memang diprioritaskan yang paling jauh dari ibu kota kabupaten, seperti SMA di Kecamatan Kedurang, Kecamatan Seginim dan Kecamatan Pino Raya. Kami juga selalu siap jika pihak sekolah yang membutuhkan materi dari Jaksa dan temanya akan menyesuaikan dengan sekolah yang dikunjungi nantinya,” pungkasnya. (rzn)