Belanja tidak terduga tetap disiapkan untuk menghadapi kondisi darurat seperti bencana alam maupun bencana sosial yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Sementara belanja transfer diperuntukkan bagi bagi hasil dan bantuan keuangan kepada desa agar pemerataan pembangunan tetap terjaga di seluruh wilayah kecamatan.
BACA JUGA:BPKP Ingatkan Pemda Optimalkan Perencanaan Anggaran
Untuk menjaga keseimbangan pendanaan, penerimaan pembiayaan dari silpa tahun sebelumnya turut dioptimalkan sebagai penyangga fiskal dalam pelaksanaan program prioritas.
Dengan landasan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan memastikan bahwa APBD 2026 akan diarahkan untuk menjaga kestabilan ekonomi, menekan inflasi, menyediakan cadangan pangan, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Riduan Dilantik Menjabat Komisaris Independen Bank Bengkulu
Sementara Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Juli Hartono, SE, MAP mengatakan, pihaknya akan melakukan proses pembahasan RAPBD tahun anggaran 2026 sesuai tahapan yang telah ditetapkan.
DPRD berkomitmen mendukung program dan kebijakan yang disusun pihak eksekutif untuk kepentingan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah. (yoh)