RadarSelatan.bacakoran.co - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan sebanyak 300 ribu sekolah di Indonesia telah memiliki akses internet pada akhir 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari percepatan digitalisasi pembelajaran sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa Inpres tersebut mengatur percepatan pembangunan dan revitalisasi satuan PAUD, pendidikan dasar dan menengah, pengembangan SMA Unggul Garuda, serta transformasi pembelajaran berbasis digital.
BACA JUGA:Program MBG Sedot Anggaran Rp335 Triliun, Serap 44 Persen Anggaran Pendidikan 2026
BACA JUGA:Kaur Luncurkan Program Pendidikan Inklusif
“Target kami tahun ini 300 ribu sekolah mulai dari SD, SMP, SMA hingga SMK sudah terhubung dengan internet. Jika masih ada wilayah blank spot, akan segera kami tindak lanjuti agar semuanya bisa teratasi,” ujar Gogot
Ia menekankan, digitalisasi pembelajaran tidak hanya sebatas penyediaan jaringan internet, tetapi juga mencakup transformasi ruang kelas menjadi digital classroom.
Upaya ini meliputi penyediaan perangkat pendukung seperti komputer, smartboard, konten pembelajaran digital, hingga pelatihan guru.
BACA JUGA:Kemendikdasmen Siapkan Peta Jalan Pendidikan Jarak Jauh
BACA JUGA:Prioritas Pendidikan Usia Dini, Bupati Minta Peningkatan Kualitas Gizi
“Digitalisasi bukan sekadar memberi perangkat. Sekolah harus benar-benar bertransformasi menjadi kelas digital, lengkap dengan perangkat, konten, dan pelatihan guru,” tambahnya.
Untuk mendukung peningkatan kompetensi tenaga pendidik, Kemendikdasmen menggandeng pihak swasta, di antaranya UOB dan Ruangguru, yang akan memberikan pelatihan terkait pembelajaran digital, termasuk materi koding dan kecerdasan buatan (AI).
BACA JUGA:Manfaat Menabung untuk Pendidikan Akhlak Anak
BACA JUGA:Persoalan Pendidikan Masih Terjadi Di Kaur, Pemerintah Cari Solusi
Selain itu, Gogot menyebutkan bahwa saat ini sudah tersedia lebih dari 3.500 konten pembelajaran digital yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima program jaringan internet.
“Salah satu bentuk dukungan dari UOB dan Ruangguru adalah bimbingan teknis serta pelatihan. Kami juga berharap konten pembelajaran bisa semakin diperbanyak,” pungkasnya.