RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Untuk menjamin keamanan dan kelayakan pangan bagi peserta kegiatan MBG di sekolah, Tim Food Safety (FS) MBG Biddokkes Polda Bengkulu melaksanakan pemeriksaan makanan di Dapur MBG SPPG Polda Bengkulu.
Pemeriksaan dipimpin oleh Brigpol Viki bersama Briptu Abri, dengan fokus memastikan kualitas bahan makanan, metode penyimpanan, serta melakukan uji senyawa kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Menu yang diperiksa meliputi ayam kecap, nasi putih, tumis tempe tauge, buah semangka, dan susu Indomilk.
BACA JUGA:58 PNS Kaur Akan Terima Tanda Kehormatan Satya Lencana
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah Polsek Kota Manna Diserbu Warga, 2 Ton Beras Ludes Terjual
Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptik, seluruh makanan dalam kondisi normal dari segi bentuk, rasa, bau, dan warna, tanpa indikasi kerusakan atau pembusukan.
Hasil pemeriksaan senyawa kimia juga menunjukkan tidak adanya kandungan berbahaya seperti arsen, sianida, formalin, maupun nitrit.
Diketahui, bahan makanan disimpan sejak satu hari sebelumnya, kemudian didistribusikan ke sekolah pada pukul 06.00 WIB, dan dikonsumsi oleh peserta MBG pada pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Selatan Musnahkan Ribuan Butir Pil Samcodin dan Ratusan Botol Miras
BACA JUGA:Korupsi Fasilitas Kredit Rp 119 M, Kejati Tetapkan Dua Tersangka
Kabid Dokkes Polda Bengkulu Kombes Pol. dr. Agustini, Sp.PK., M.Kes. mengatakan, bahwa pemeriksaan Food Safety secara rutin merupakan langkah pencegahan penting untuk menjaga kesehatan peserta.
"Kesehatan personel, khususnya peserta MBG, menjadi prioritas utama kami. Setiap bahan makanan yang akan dikonsumsi harus dipastikan aman, layak, dan memenuhi standar gizi. Dengan pemeriksaan ini, kami ingin memberikan jaminan bahwa makanan yang sampai di meja makan peserta telah melewati proses pengawasan yang ketat," katanya.
BACA JUGA:Hasil Audit Inspektorat, Dua Desa Di Seluma Rugikan Negara Ratusan Juta
BACA JUGA:Gubernur Pastikan Program Pemprov Sejalan Dengan Arahan Presiden
Agustini mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Biddokkes dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan, tidak hanya saat pelatihan berlangsung, tetapi juga dalam keseharian peserta.
"Pengawasan makanan yang ketat akan membantu mencegah potensi keracunan atau gangguan kesehatan, sehingga peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan belajar dengan optimal," katanya.
(cia)