radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah didorong berperan aktif dalam memulihkan geliat ekonomi masyarakat yang diketahui saat ini cenderung mengalami penurunan.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan lapangan, banyak masyarakat dan para pelaku usaha mengeluhkan penurunan pendapatan yang signifikan.
BACA JUGA:Pasang Bronjong di Sukarami, Bupati Ajak Dandim dan Kapolres
"Baik pelaku usaha kecil seperti penjual bakso, toko material bangunan, hingga penjual handphone dan Toko Toko Indonesia, semuanya mengalami penurunan pendapatan," kata Suharto, Jumat (4/7).
BACA JUGA:Booth Bengkulu Selatan di Festival Tabut 2025 Sukses Menarik Perhatian
Menurut Suharto, kegiatan ekonomi belum berjalan optimal, dan ini menjadi tanggung jawab bersama, terutama pemerintah agar segera mengambil langkah strategis. Dikatakannya, penurunan daya beli masyarakat dan lesunya transaksi ekonomi menjadi faktor utama melambatnya pertumbuhan sektor usaha.
"Jadi pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang mendorong stimulasi ekonomi," tegas Suharto.
BACA JUGA:Pengakuan Lengkap Tersangka Pembacokan di Pekan Masat, Ternyata Sama Sama Pedagang
Peran aktif tersebut, kata Suharto, berupa insentif bagi UMKM, kemudahan akses permodalan, serta program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha.
BACA JUGA:Pesan Bupati Bengkulu Selatan: Tanamkan Karakter Moral Pada Anak
"Tidak hanya sekadar bantuan tunai, tetapi juga pendampingan dan solusi jangka panjang. Seperti mempermudah perizinan usaha, mengurangi beban pajak untuk UMKM, atau memperluas pasar melalui digitalisasi.
BACA JUGA:Terima Laporan Warga, Jaksa Lirik Realisasi DD Dusun Baru 2021-2024
"Kita butuh sinergi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha, akademisi, dan masyarakat harus bersama-sama mencari solusi," ujar Suharto. (cia)