RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Sesuai instruksi Presiden Prabowo, Badan Urusan Logistik (Bulog) harus membeli gabah dan beras dari petani. Hal ini membuat petani di Seluma tidak perlu susah payah untuk menjual hasil panen gabah dan beras mereka.
Untuk Seluma, sepanjang Januari hingga April 2025, Bulog Provinsi Bengkulu telah menyerap ribuan ton beras dan gabah dari petani di Kabupaten Seluma.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Seluma Amri, mengaku pihaknya sudha berkoordinasi dengan Bulog terkait penyerapan gabah dan beras dari petani Seluma.
BACA JUGA:Penanganan Penyakit Sapi Ngorok Terkendala Anggaran
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Cetak Sawah 2.200 Hektar di Empat Kabupaten
"Menindaklanjuti instruksi presiden, DKP (Seluma) koordinasi ke Bulog. Kemudian untuk Kabupaten Seluma sebanyak 13.061 ton gabah dan 104,2 ton beras telah diserap Bulog Provinsi Bengkulu," ujar Amri.
Amri mengatakan, penyerapan gabah dan beras yang dilakukan oleh Bulog ini sesuai dengan instruksi presiden Prabowo Subianto, yang mewajibkan Bulog di setiap daerah menyerap gabah dan beras petani minimal 10 persen dari total keseluruhan hasil panen petani.
BACA JUGA:Tiga Terdakwa Korupsi Anggaran RSHD Manna Divonis Penjara 1 Tahun
BACA JUGA:Dorong Perekonomian Lintas Daerah, Jalur Darat “MaPaLa” Bakal Ditingkatkan
Selain itu, Bulog juga diwajibkan membeli harga gabah petani dengan minimal harga Rp 6.500 per kilogramnya. Sesuai dengan harga pembelian pemerintah. Dengan catatan, gabah tersebut dalam kondisi kualitas yang bagus, kering, dan bersih.
"Minimal yang diserap Bulog 10 persen dari hasil panen dan harga pembelian gabah Rp 6.500 per Kg. Nah, ini perlu jadi catatan petani, gabah yang di beli Bulog sesuai harga HPP itu dengan catatan kualitas bagus, kering, dan bersih. Kalau tidak memenuhi kriteria itu bagaimana mana Bulog mau membeli harga sesuai HPP," sambungnya.
BACA JUGA:Usut Pungli, Jaksa Kembali Periksa Guru Agama Naungan Kantor Kemenag Seluma
BACA JUGA:3 Mantan Sekda Dilantik Menjadi Pejabat Lingkungan Pemprov Bengkulu
Ditambahkannya, dengan peningkatan penyerapan gabah dan beras di Seluma ini kedepannya diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai swasembada pangan di Indonesia, sesuai dengan program Asta cita Presiden Prabowo Subianto.
Dimana Bulog sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan stok pangan, diharapakan berhasil meningkatkan daya serap gabah yang signifikan, memberikan dampak langsung kepada petani, konsumen, dan kestabilan harga.
BACA JUGA:Oknum Kades dan Oknum ASN di Kaur Terancam PDTH
BACA JUGA:Jangan Panik BBM Langka, SPBU Bengkulu Selatan Sudah Tambah Stok Order
"Kalau untuk perbandingan berapa banyak yang diserap oleh Bulog antara tahun ini dengan tahun 2024 lalu, belum ada. Karena penyerapan ini baru mulai tahun 2025, jadi kedepan harapan kami Bulog dapat meningkatkan daya serap gabah yang signifikan dari petani. Sehingga memberikan dampak langsung kepada petani, konsumen, dan kestabilan harga dan ketahanan pangan," pungkasnya.
(rwf)