Suhu Siang Hari Terasa Lebih Panas, Padahal Sudah Mulai Turun Hujan

Selasa 18 Mar 2025 - 12:00 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Masyarakat Bengkulu Selatan mulai mengeluhkan kondisi suhu siang hari yang terasa lebih panas dibandingkan hari biasanya. Padahal, di sejumlah wilayah sudah mulai diguyur hujan.
Terlihat hasil pengukuran suhu yang ditampilkan BMKG Provinsi Bengkulu bahwa rerata suhu harian di wilayah Bengkulu Selatan ada yang mencapai 33 derajat celsius jika tanpa hujan.
“Jadi saya iseng buka laman BMKG Provinsi Bengkulu, suhu di Bengkulu Selatan tertulis harian ada yang 33 derajat. Ini tentu panas, dan membuat gerah. Padahal malam hari sudah turun hujan,” ujar Selvi Anggraini (32) warga Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Antisipasi Balap Liar, Polisi Rutin Patroli

BACA JUGA:Mobnas Boleh Dibawa Mudik? Ini Penjelasan Bupati Seluma

Ditambahkan Rahmat Alvin (25) warga lainnya, akibat suhu yang terasa lebih panas. Badan menjadi gerah, ditambah lagi sedang menjalankan ibadah puasa. Rahmat menyebut, harus mengurangi aktifitas luar luarang secara intensif.
“Memang beda di awal-awal puasa dulu tidak terlalu panas, tapi sekarang lebih panas suhunya,” imbuh Rahmat.
Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengatakan bahwa peningkatan suhu di wilayah ini karena beberapa hal.
Salah satunya karena kondisi dinamika atmosfer dan perubahan suhu permukaan air laut yang signifikan.

BACA JUGA:Ajak Pelaku UMKM Terus Bertransformasi di Era Digital

BACA JUGA:Awasi Perizinan Berbasis Resiko dan Layani Aduan Masyarakat

“Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan. Artinya, kondisi ini juga berpengaruh terhadap kelembaban udara sekitar kita,” ujarnya.
Lanjut Hen Yepi, aktivitas fenomena atmosfer tersebut terlihat pada kondisi El Nino dan Dipole atau kondisi naik-turunnya suhu permukaan laut. Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah tertentu tak lepas Kabupaten Bengkulu Selatan.
Dirinya mengungkapkan, potensi curah hujan rendah tersebut diketahui dari analisis kondisi iklim global.

BACA JUGA:TPG ke 13 Tahun 2024 Belum Dibayar, Guru PAI Ngaduh ke DPRD

BACA JUGA:SDN 6 Bengkulu Selatan Terapkan Setoran Hafalan Ayat Quran Setiap Pagi

“Hal ini menyebabkan curah hujan tidak merata di seluruh wilayah. Sehingga penurunan suhu lingkungan belum terjadi signifikan,” bebernya.
Bahkan, dalam beberapa analisi yang ditampilkan BMKB, tercatat bahwa hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Sementara nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif.
Diketahui, dengan turunnya hujan dapat mengurangi hawa panas dan teriknya sinar matahari karena pengaruh pergerakan awan hujan.

BACA JUGA:TPQ Ash-Shobirin Kembali Buka Kelas Hafidz Untuk Siswa

BACA JUGA:Disiplinkan Siswa Selama Ramadan, Rutin Salat Dhuha Bersama

Lebih lanjut, curah hujan yang belum merata itu diketahui dari analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR), Madden Julian Oscillation (MJO), dan aktivitas gelombang ekuator.
“Oleh karena itu perlu sekali masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan rutin mengonsumsi air putih di malam hari. Sehingga ion dalam tubuh tetap seimbang dan tidak terjadi dehidrasi berlebihan siang hari meski dalam kondisi puasa,” jelas Hen Yepi.

BACA JUGA:Pesantren Kilat, Ajang Disdikbud Bengkulu Selatan Evaluasi Kemampuan BTA

BACA JUGA:Tips Menggunakan WhatsApp Secara Diam-diam di iPhone dan Android

Kategori :