Dorong Ketahanan Pangan, PWI Bengkulu Selatan Gelar FGD Bersama Petani dan Pemerintah

Senin 24 Feb 2025 - 20:11 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Suswadi AK

“Bagaimana selama ini petani Bengkulu Selatan yang hanya mampu melakukan masa tanam 2 kali setahun, harus diupayakan berinovasi untuk mencapai masa tanam 3 kali setahun. Sistem pengairan yang baik, kemudahan mendapatkan pupuk harus dipenuhi oleh pemerintah,” ungkap Denni.

Ia berjanji akan memperjuangkan penganggaran di DPRD Bengkulu Selatan dalam setiap pembahasan bersama pihak eksekutif nantinya.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Bengkulu Selatan Rita Ekawati, menyampaikan berbagai tantangan dalam pencapaian swasembada beras di Bengkulu Selatan.

“Data yang kami miliki, setiap tahun Bengkulu Selatan mampu mencapai produksi beras yang mencukupi kebutuhan daerah. Namun tantangannya juga pada hilirisasi gabah kering menjadi beras di tingkat petani,” ujar Rita.

Untuk itu, Sekretaris DKP Bengkulu Selatan mengaku dalam program kerja mereka, DKP juga memiliki lima unit penggilingan dan pengering gabah yang sudah disebar.

“Petani harus memanfaatkan alat penggilingan dan pengering gabah yang sudah ada ini agar produksi beras semakin baik. Bersama Bulog, serapan gabah kering juga akan menjadi lebih baik dengan harga standar yang sudah ditetapkan,” tegas Marwin.

Beberapa kelompok tani yang mengikuti diskusi menyampaikan beberapa kendala dalam produksi padi yang mereka alami.

Seperti petani di Kedurang yang mengalami gagal panen di awal tahun ini akibat serangan hama kepinding yang merusak buah padi mereka.

BACA JUGA:Masyarakat Kecamatan Kedurang Butuh Akses Perbankan

Hasil yang didapatkan dari 40 karung gabah kering, hanya dapat dijadikan kurang dari 20 karung beras.

“Masalah seperti ini yang sering merugikan petani. Memang petani di Kedurang mengalami keterlambatan masa tanam karena adanya rehab irigasi bendungan, akibatnya masa tanam terhambat yang membuat serangan hama sulit kami atasi,” ungkap salah seorang petani.

Kendala lain yang dihadapi petani, harga gabah kering di tingkat petani yang sangat rendah. Meski produksi beras dapat memenuhi permintaan, namun kehadiran beras impor di pasaran juga memengaruhi harga beras di tingkat petani.

Dengan FGD yang digelar, diharapkan masalah pertanian terutama produksi padi yang dihadapi para petani ini dapat teratasi. Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi bagi petani menghadapi kendala yang dialami. (rzn)

Kategori :