RadarSelatan.bacakoran.co - Berjibaku melawan jalan licin, berlumpur dan tanjangan sudah menjadi rutinitas sehari hari warga Kecamatan Luas Kabupaten Kaur.
Warga yang mau pergi ke kebun kopi, kebun karet dan menanam kelapa sawit di hamparan Datar Putat dan hamparan Gindo Suli terpaksa berjibaku menaklukkan medan berat lantaran akses jalan buruk.
BACA JUGA:Jalan Ambles di Desa Padang Serasan Diperbaiki Tahun Ini
Saat musim hujan, hanya motor yang sudah dimodifikasi yang bisa lewat, itupun harus memasang rantai pada ban.
Ada ratusan warga yang melewati jalan itu untuk mengangkut hasil panen kopi dan karet.
"Ini sudah mendingan, jalan sudah digusur oleh pemerintah desa menggunakan Dana Desa, kalau dulu jalan setapak yang kami lalui pakai motor ini," kata petani yang berpapasan dengan wartawan Radar Selatan di lokasi.
Dia mengatakan, setiap musim kopi puluhan ton biji kopi diangkut melalui jalan itu, belum lagi hasil karet dan jagung.
BACA JUGA:Warga Cinto Mandi Butuh Jalan Hotmix
Walaupun jalan sudah digusur oleh pemerintah desa namun masih tanah kuning. Di beberapa titik jalan sudah rusak parah akibat tergerus air hujan.
"Kalau motor biasa tidak bisa lewat. Kemudian ban motor juga harus memakai rantai," katanya lagi.
Warga sangat berharap jalan bisa ditingkatkan agar petani lebih mudah mengangkut hasil panen.
Saat bini di kawasan itu sudah banyak juga warga yang menanam kelapa sawit, setidaknya sudah ratusan hektar kebun kelapa sawit masyarakat di kawasan itu.
BACA JUGA:Jalan Pagar Gading - Simpang Pino Rusak, Puluhan Lubang Menganga
Saat ini tanaman kelapa sawit masyarakat mulai besar, sekitar setahun lagi dipastikan mulai panen.
"Kalau kebun kelapa sawit ini nanti mulai panen, tentu mobilitas di jalan ini semakin ramai," jelasnya. (**)