radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Para petani di Bengkulu Selatan diminta mempercepat masa tanam padi periode ketiga 2024 atau paling lambat pada Desember ini.
Hal ini karena berkaitan dengan isu el-nino yang diperkirakan BMKG bisa terjadi pada Maret 2025 mendatang.
BACA JUGA:Fasilitas Banyak Rusak, Pantai Pasar Bawah Tak Nyaman Lagi
“Bagusnya memang sebelum el-nino terjadi, sebab jika el-nino tentu pasokan air berkurang karena curah hujan yang minim. Jadi petani mulailah garap lahan sawah, jangan terlalu lama dibiarkan,” ujar Kadistan Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt.
Lanjut Sakimin, bahwa proses pengelolaan tanaman padi banyak membutuhkan air di satu bulan pertama atau pada saat pertumbuhan vegetative.
Sementara di bulan kedua atau fase generative, padi tidak terlalu banyak butuh air sehingga masih toleran terhadap kondisi minim air atau kemarau.
BACA JUGA:Sempat Macet Karena Jalan Ditutup, Distribusi BBM ke Bengkulu Selatan Kembali Normal
“Bisa dilihat untuk saat ini curah hujan masih intens, nah kalau beberapa bulan kedepan tidak bisa dipastika. Apalagi sudah ada prakiraan bakal terjadi el-nino,” sambungnya.
Disisi lain, Sakimin juga mengimbau para petani agar tetap menggunakan bibit unggul dalam pengelolaan tanaman padi.
Sebab bibit unggul berkaitan langsung dengan ketahanan penyakit dan hasil yang melimpah. Jika petani menggunakan bibit yang asal-asalan, dikhawatirkan hasil tidak maksimal dan malah menimbulkan kerugian.
BACA JUGA:Tebang Pohon Sawit Tanpa Izin, Pemilik Kebun Ancam Laporkan PLN ke Polisi
“Sekarang ada banyak pilihan bibit unggul. Silahkan petani konsultasi dengan PPL atau tim Distan Bengkulu Selatan secara langsung,” katanya.
Petani juga harus intens mengecek kondisi tanah, mulai dari factor biologi, fisika hingga kimia. Agar kedepan potensi penularan penyakit bisa diantisipasi.
BACA JUGA:Disperindag Bengkulu Selatan Terus Tertibkan Pasar, Tindak Tegas Pedagang Bandel
“Terutama pH tanah yang harus dicek. Jangan sampai terlalu asam atau basa, karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman,” pungkasnya. (rzn)