RadarSelatan.bacakoran.co - Sinte merupakan produk tembakau buatan yang banyak digunakan untuk mendapatkan efek mirip ganja.
Zat ini umumnya berbentuk kristal putih atau transparan yang dapat dikonsumsi dengan cara dihirup, disuntikkan, atau diisap menggunakan alat khusus.
Namun, di balik kemasannya yang tampak biasa, sinte menyimpan bahaya serius bagi kesehatan.
Sinte pertama kali ditemukan pada akhir 1990-an sebagai bagian dari eksperimen laboratorium untuk meneliti efek cannabinoid, senyawa yang mirip dengan tanaman ganja.
Namun, sayangnya, bahan kimia ini kemudian disalahgunakan dan dijual sebagai alternatif pengganti ganja.
Sinte sering tersedia dalam bentuk herbal yang telah disemprot bahan kimia aktif seperti JWH-018 atau HU-210, yang memiliki efek psikotropika.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Tak Kuat Menanjak Bus Terlempar ke Jurang, Terbakar, 3 Penumpang Tewas
BACA JUGA:Indonesia Kalah Jauh, Ini Daftar 6 Kopi Terenak di Dunia, Tak Ada Dari Indonesia
Cara penggunaan sinte cukup beragam. Tetapi, yang paling umum adalah dengan cara diisap seperti rokok biasa atau menggunakan vaporizer.
Pengguna sering memilih sinte karena dianggap lebih sulit terdeteksi dalam uji narkoba konvensional, serta harganya relatif terjangkau.
Hal ini yang kemudian membuat sinte semakin banyak digunakan khususnya di kalangan remaja.
Faktanya, sinte menyimpan berbagai bahaya bagi kesehatan tubuh, antara lain:
1. Merusak sistem saraf
Sinte merupakan stimulan kuat yang memengaruhi otak secara langsung. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf pusat.
BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Petani, Harga Jengkol Awal Tahun 2025 Diprediksi Naik Ke Level Tertinggi
BACA JUGA:10 Daerah Paling Berjasa Dalam Menyanggah Pangan Nasional, Bisa Membantu Kebutuhan Beras Daerah Lain
Kandungan dalam sinte dapat meningkatkan pelepasan hormon dopamin (hormon yang meningkatkan suasana hati) secara berlebihan, yang dapat merusak reseptor dopamin. Akibatnya, pengguna mengalami kesulitan merasakan kebahagiaan tanpa obat tersebut.
Kerusakan ini sering berujung pada masalah seperti kehilangan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan emosional seperti paranoia atau psikosis.
Dalam kasus berat, pengguna dapat mengalami kerusakan otak permanen yang menyerupai kondisi seperti penyakit Parkinson.
2. Gangguan kardiovaskular
Sinte dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara drastis, yang dapat menyebabkan masalah serius pada jantung dan pembuluh darah.
Penggunaan jangka panjang meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung, terutama pada mereka yang memiliki kondisi kardiovaskular sebelumnya.
BACA JUGA:Varietas Padi Unggul Terbaru, IPB 9 Garuda, Tahan Penyakit, Hasil Melimpah, Cocok Disemua Lahan
BACA JUGA:Susah Tidur? Ternyata Biji Buah Labu Bisa Jadi Solusi, Ini 7 Manfaat Biji Labu Bagi Kesehatan
Selain itu, penggunaan sinte sering menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dapat memperburuk suplai darah ke organ-organ vital. Kondisi ini ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, atau detak jantung tidak teratur.
3. Masalah psikologis dan mental
Salah satu efek paling berbahaya dari sinte adalah dampaknya pada kesehatan mental. Pengguna sinte sering mengalami gangguan kecemasan, depresi, insomnia, dan halusinasi.
Pada kasus kronis, mereka bisa menderita psikosis metamfetamin, yaitu kondisi di mana pengguna kehilangan kontak dengan realitas, yang kemudian disertai paranoia dan perilaku agresif.
BACA JUGA:Harus Paham, Ternyata 5 Makanan Ini Baik Untuk Kesehatan Saraf
BACA JUGA:Sederhana Namun kebiasaan Ini Mampu Menjaga Kesehatan Mental dan Mengatasi Stres
4. Penurunan sistem kekebalan tubuh
Sinte memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh, baik secara langsung melalui kerusakan jaringan, maupun tidak langsung melalui pola hidup buruk yang sering menyertainya.
Sebab, pengguna sinte cenderung mengabaikan nutrisi, tidur, serta kebersihan tubuh, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi.
BACA JUGA:Pilkada Sudah Berakhir, Kapan Gubernur dan Bupati Terpilih Dilantik? Ini Jadwalnya