radarselatan.bacakoran.co - Goa Braholo merupakan bukti bahwa manusia prasejarah pernah hidup di daerah Gunung Kidul Yogyakarta.
Pada tahun 2022 lalu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menetapkan Goa Braholo sebagai cagar Budaya.
Menurut hasil ekskavasi (penggalian), diketahui bahwa Gua Braholo ditinggali manusia purba paling tidak sejak akhir zaman Pleistosen sampai Holosen.
BACA JUGA:Situs Goa Suci, Bukti Kejayaan Majapahit di Tuban, Banyak Ditemukan Guratan Huruf Jawa
Situs purbakala tersebut ditemukan oleh Bidang Prasejarah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional saat survei di seluruh wilayah Gunung Sewu pada 1996. Penemuan pun ditindaklanjuti dengan ekskavasi pada 1997 dan 1998.
Gua Braholo menunjukkan indikator hunian terkuat melalui penemuan permukaan, contohnya sisa fauna yang melimpah dan artefak batu.
Diperkirakan gia ini dihuni sekitar 33.000-3.000 tahun lalu.
BACA JUGA:Mengintip Situs Goa Luwuk Wahyu di Bogor, berada di lereng Bukit, Terdapat Tempat Ibadah Di dalamnya
Gua ini berada di lereng bukit karst di Desa Semugih, diperkirakan goa ini sempat menjadi tempat tinggali komonitas besar dari manusia sekitar 33.000 sampai 3.000 tahun lalu.
Penggalian yang pernah dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY menemukan berbagai artefak dari lapisan tanah budaya yang berbeda.
Lapisan budaya terbawah yang mewakili zaman Pleistosen akhir, memperlihatkan artefak dari batu dan tulang-tulang fauna yang besar.
BACA JUGA: Goa Jomblang Objek Wisata Di Yogyakarta, Daya Tarik, Rute dan Aktivitas Menarik
Kemudian, pada lapisan budaya yang berumur kira-kira 12.000-6.000 tahun, artefak yang ditemukan termasuk ke dalam teknologi pra neolitik, misalnya alat batu, tulang, dan cangkang moluska.
Sementara, pada lapisan budaya teratas ditemukan artefak dengan ciri neolitik, antara lain fragmen gerabah, kapak persegi dan fosil tulang, beberapa jenis biji-bijian, dan fragmen tulang fauna.
BACA JUGA:Melihat Keunikan Goa Putri, Objek Wisata Populer di OKU Sumatera Selatan
Manusia prasejarah juga menggunakan Gua Braholo sebagai tempat penguburan. Di sana ditemukan tulang 8 individu yang dikubur dengan suatu sistem tertentu.
Praktik penguburan di situs ini diperkirakan berlangsung dalam rentang waktu sekitar 9.000-4.000 tahun lalu.
Menurut analisis morfologinya, sebagian manusia purba yang dikubur di Gua Braholo mempunyai karakter ras Australo-Melanesoid.
BACA JUGA:Misteri Goa Harimau di Sumatera, Dihuni Mahluk Gaib, Ada Posil Manusia Berusia ribuan Tahun
Migrasi manusia ras tersebut ke Nusantara diperkirakan dari Asia Tenggara Daratan setidaknya mulai 11.000 tahun lalu, yakni saat terjadi kenaikan permukaan air laut.
Penelitian secara intensif di Gua Braholo pada 1990-an berjalan selama lima tahun. Misi tersebut dipimpin Prof Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.
BACA JUGA:Wisata Sejarah dan Situs Purba, Goa Pawon Di Bandung, Ada Jejak Kami Raksasa
Kini Gua Braholo ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Mendikbudristek nomor 58/M/2022. (**)