RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, memuji capaian ekonomi Provinsi Bengkulu di tengah tantangan global dan domestik yang semakin kompleks.
Pada triwulan II tahun 2024, Bengkulu berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali pada 1,48 persen.
BACA JUGA:PrediksiHarga Emas Akan Terus Naik, Bisa Menembus Angka Rp 2 Juta Pergram, Cocok Untuk Investasi
BACA JUGA:Penyebab Asam Lambung dan 8 Cara Menurunkannya Tanpa Butuh Obat
"Capaian ini merupakan hasil kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," kata Destry.
Ia mengatakan, Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, terus mendukung penguatan sumber pertumbuhan ekonomi lokal dengan berbagai inisiatif, seperti pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, serta ekonomi syariah, termasuk penguatan sektor pesantren.
Di samping itu, BI juga mendorong percepatan digitalisasi melalui implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)) untuk memperluas jangkauan sistem pembayaran yang lebih inklusif.
BACA JUGA:3 Jenis Sayuran Tinggi Kalsium, Cocok Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Komedo Ngacir, Gunakan Bahan Alami Ini Muka Jadi Glowing
Untuk memastikan kualitas uang rupiah yang beredar di masyarakat tetap terjaga, Kantor Perwakilan BI Bengkulu secara rutin menggelar layanan kas titipan dan kas keliling, termasuk di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
"Program edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah juga terus digalakkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga dan menghargai mata uang nasional," kata Destry.
BACA JUGA:Cara Mengurangi Kadar Gula Pada Nasi Putih, Cocok Buat Penderita Diabetes
BACA JUGA:Wisata Puncak Guha di Garut, PIndah dan Nyaman, Cocok Tempat Camping
Destry juga menekankan pentingnya peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang diamanatkan oleh Undang-undang untuk menjalankan tiga tugas utama.
Yakni menjaga kestabilan nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem keuangan, serta memastikan kelancaran sistem pembayaran. Hal ini menjadi landasan penting dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
BACA JUGA:Ingat! Kades Tidak Bisa Sembarangan Pecat Perangkat Desa
BACA JUGA:Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Penyakit Sapi Ngorok Bisa Disembuhkan
"Namun hal dibutuhkan sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan kestabilan ekonomi nasional," pungkasnya.
(cia)