RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pada Agustus 2024, Inflasi Provinsi Bengkulu sebesar 2,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,78. Bengkulu juga mengalami deflasi 0,18 persen pada bulan Agustus.
Provinsi Bengkulu berhasil mempertahankan deflasi selama tiga bulan berturut-turut dari Juni-Agustus 2024.
BACA JUGA:Soal Nomor Urut Pilgub, Tim Romer: Nomor Berapa Saja!
BACA JUGA:Masa Kampanye Pilkada, Lusa Bupati-Wabup Seluma Mulai Jalankan Cuti
Kepala Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan stabilitas harga beras. Hal ini salah satu faktor penting menjaga inflasi sesuai target hingga akhir 2024 ini.
"Ini mudah-mudahan bisa terus dijaga sampai akhir tahun," kata Win Rizal, Minggu (22/9/2024).
BACA JUGA:DLHK Bengkulu Selatan Petakan Titik Rawan Sampah Liar
BACA JUGA:Pedagang Mulai Tempati Lapak dan Kios PTM Kutau
Dia mengatakan, harga beras jika sudah terjadi kenaikan susah mengalami penurunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait produksi pangan, faktor cuaca dan juga distribusi.
"Kalau beras itu sekali naik turunnya susah. Untuk itu dipastikan stabilitas harga beras," kata Win Rizal.
BACA JUGA:Resmikan Desa Wisata Tebat Sedusun, Bupati Berharap Kemajuan Dunia Pariwisata
BACA JUGA:Sempat Melejit, Harga Cabai Merah Terjun Bebas
Ia menambahkan, penurunan harga atau adanya deflasi sering dikhawatirkan akan berdampak di level petani. Padahal jika sudah ada patokan harga pemerintah (HPP) yang menjaga harga di level petani sehingga tidak serta merta deflasi akan membuat harga di level petani membuat petani menjadi sengsara.
BACA JUGA:Di Penghujung Masa Jabatan, Jokowi Beri Sinyal Bakal Reshuffle Kabinet
BACA JUGA:Kampanye Pilkada Dimulai Lusa, Gusnan dan Rifai Wajib Cuti
"Justru yang kita jaga adalah harga di eceran tertinggi (HET), itu yang sering dilanggar. Ini mudah - mudahan menjadi pemikiran bersama," kata Win Rizal.
(cia)