Antisipasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Bersinergi Kembangkan Sistem Peringatan Dini
Antisipasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Bersinergi Kembangkan Sistem Peringatan Dini-Istimewa-bmkg.go.id
RadarSelatan.bacakoran.co - BMKG bersinergi dengan pakar teknologi untuk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
Teknologi ini diharapkan dapat memberikan peringatan kepada masyarakat ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.
BACA JUGA:Parpol Diimbau Tidak Libatkan ASN Dalam Pilkada
BACA JUGA:Petani Didorong Manfaatkan Teknologi
Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwokorita Karnawati, menegaskan pentingnya pengembangan teknologi lokal dalam menghadapi ancaman tsunami di masa depan.
Dalam Focus Group Discussion terkait Sistem Processing Merah Putih, beliau menekankan bahwa sistem peringatan dini tsunami saat ini memang berfokus pada ancaman tsunami megatrust, seperti yang terjadi di Banda Aceh, namun pengembangan Sistem Processing Merah Putih telah jauh berkembang dibandingkan 20 tahun lalu.
BACA JUGA:Warga Miskin Diusulkan Bantuan Listrik Gratis
BACA JUGA:HUT Lantas, Sat Lantas Polres Kaur Bagikan Air Bersih dan Sembako
"Sistem ini tidak hanya disiapkan untuk menghadapi tsunami megatrust, tetapi juga untuk berbagai jenis tsunami lainnya," tegasnya.
Pengembangan ini diharapkan mendukung kemandirian teknologi dalam sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) dan meningkatkan kualitas pelayanan informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang berguna bagi pemangku kepentingan dalam menyusun konsep evakuasi yang efektif dan efisien.
Lebih lanjut Dwikorita, menyampaikan bahwa BMKG bersama berbagai universitas di Indonesia saat ini tengah mengembangkan sistem pemrosesan tsunami dan gempa bumi yang sepenuhnya dikerjakan oleh pakar-pakar Indonesia.
BACA JUGA:BPN Pastikan Program Sertifikat Gratis Tuntas
BACA JUGA:Pemkab Seluma Belum Terima Rincian DAK dan DAU 2025
"Ke depannya, kita berharap bisa lebih mandiri dalam mengembangkan teknologi mitigasi bencana, meskipun kolaborasi dengan negara maju tetap dilakukan, kita tidak ingin lagi bergantung sepenuhnya pada teknologi mereka," tambahnya.
Sistem baru yang dikenal dengan "Merah Putih" ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap teknologi asing.
Pengembangan Sistem Processing InaTEWS Merah Putih ini adalah manifestasi kemandirian bangsa dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Sistem ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan inovasi dari kalangan akademisi serta praktisi dalam merancang sistem peringatan dini yang lebih akurat dan efektif.
BACA JUGA:DPRD Seluma Tetapkan AKD, 8 Fraksi Terbentuk
BACA JUGA:Sugeng Zonrio Waka II DPRD Seluma Periode 2024-2029, Ketua dan Waka 1?
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia (UI), sistem ini diharapkan menjadi contoh sukses kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan lembaga internasional. Meskipun tantangan masih ada, optimisme tetap tinggi bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih siap menghadapi bencana di masa depan.
BACA JUGA:80 Ribu Kendaraan di Bengkulu Tercatat Menunggak Pajak